Selasa, 08 Maret 2016

Kuantitas & Kualitas

Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. -- 2  Korintus 5:17
"Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku." -- Yesaya 49:4
Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. -- Markus 4:26-28

Keber-HASIL-an adalah hal wajar yang kita harapkan baik dalam pekerjaan, pelayanan dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Meski penting bagi kita, keberhasilan atau sukses bukanlah hal yang tepat untuk dijadikan ukuran mutlak tentang kualitas. Ada beberapa alasan. Pertama, karena hasil cenderung mengutamakan kuantitas sehingga kualitas kerap kurang ditekankan. Kedua, hasil boleh jadi tidak langsung dapat dilihat oleh yang melakukan suatu pekerjaan dan baru tercapai oleh pihak yang meneruskan pekerjaan itu. Ketiga, ada contoh para pelayan Tuhan yang sungguh melayani dengan baik dan setia, tetapi pekerjaannya seakan tanpa hasil -- ambil contoh Yeremia, atau  Yesaya seperti dikutip di atas, bahkan Yesus sendiri yang dilihat dari segi kuantitatif bisa jadi dilihat sebagai 'gagal'. Maka ukuran baik-tidaknya pekerjaan dan pelayanan adalah kesesuaian dengan visi dari Tuhan, ketekunan mengerjakan misi yang dituntut dalam visi tersebut, ketulusan bekerja, kesetiaan dan ketekunan, dan pengandalan penuh pada Tuhan. Bila semua kualitas yang dipaparkan terakhir ini ada dalam pekerjaan / pelayanan kita, di mata Tuhan kita dinilai berhasil. Dalam prosesnya kita mengalami pembentukan kualitas diri yang membuat kita dipandang layak untuk dipercayai dengan hal-hal besar.
O Tuan Empunya Ladang Pelayanan / Pekerjaan, tolong kami ingat terus bahwa di dalam dan melalui pekerjaan yang Kau percayakan, benih di Tanah hati kami yang perlu diutamakan pertumbuhan dan perkembangannya. Tolonglah kami menyilakan-Mu menggarap tanah hati kami agar benih dari-Mu boleh tumbuh di dalam dan melalui kami. Kami ingin menghasilkan buah-buah yang baik untuk Kerajaan-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar