Senin, 28 Maret 2016

Kubur itu telah kosong!

HMengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. -- Lukas 24:4-5
Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! -- Mazmur 34:4
Yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. -- 1 Korintus 15:20
Di awal bukunya God is Red, Liao Yiwu bercerita tentang kunjungannya ke pekuburan. Ia berharap melihat kuburan dari para misionaris dan orang Kristen pertama yang menyebabkan Kekristenan tumbuh dan berkembang dengan pesat di RRT, khususnya di wilayah Yunnan di antara suku Dali, Bai, Miao dan Yi. Dua terakhir itu adalah kelompok etnis Tionghoa terbesar. Sesampainya di kaki gunung Cangshan, sesudah melewati pekuburan Islam suku Han dan Bai, pengharapannya tidak terpenuhi. Yang ada hanya hamparan tanah dengan serakan puing-puing. Kuburan misionaris George dan Fanny Clark pasangan Inggris-Swiss dari China Inland Mission yang merintis pekerjaan penginjilan di tempat itu tidak ia temukan. Penunjuk jalannya bercerita bahwa puing-puing itu adalah sisa-sisa batu nisan dan bagian lain dari kuburan Kristen. Sebagian batu nisan dicuri orang, selebihnya dihancurkan berulang-ulang pada era kemenangan komunisme dan era revolusi kebudayaan. Sebegitu dibencinya iman Kristen, bahkan kuburan Kristen pun dirampok, dihancurkan, dibakar, diledakkan. Tetapi, seperti halnya kuburan tidak dapat menahan Yesus yang bangkit dan hidup, demikian juga kebencian, aniaya, penolakan dan penghancuran tidak dapat menghapuskan kenangan lawatan dahsyat Allah dan kuasa Injil yang melalui para misionaris telah berdaya dan berjaya menyebabkan berdirinya salah satu pusat pertumbuhan Kristen terbesar di RRT, dan pada gilirnya kini RRT menjadi tempat di mana pertumbuhan iman Kristen sedang terjadi dengan dinamis sekali. Puing-puing kuburan tersebut menjadi saksi tentang kuasa Hidup yang tidak dapat dikalahkan oleh sekop, linggis, kapak, dinamit sekali pun. Demikian halnya juga kita yang mati bersama Yesus dalam kehidupan kita, boleh mengalami kuasa hidup-Nya, kebangkitan-Nya yang bekerja bukan saja dalam diri sendiri tetapi memancar kepada orang lain. Bukan saja secara moral-spiritual tetapi lebih lagi dalam aspek-aspek kehidupan sosial bermasyarakat.

Kami menaikkan pujian kepada-Mu, Allah perkasa, karena Kau menghancurkan tali-tali maut dan mengusir takut dan putus asa dengan kebangkitan Putra-Mu, Yesus. Sebagaimana Ia pernah hidup, kiranya Roh mengobarkan kami dengan kebenaran dan kasih. Dalam Kristus kami berdoa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar