Rabu, 11 Oktober 2017

Berkat dan Keluarga Disfungsi

Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul. Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: "Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku." Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku." Maka ia menamai anak itu Simeon. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi. Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati." Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata: "Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?" Kata Rahel: "Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai keturunan." Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi isterinya dan Yakub menghampiri budak itu. Bilha mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub. Berkatalah Rahel: "Allah telah memberikan keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya kepadaku seorang anak laki-laki." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Dan. Mengandung pulalah Bilha, budak perempuan Rahel, lalu melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub. Berkatalah Rahel: "Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku, dan akupun menang." Maka ia menamai anak itu Naftali. Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya. Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub. Berkatalah Lea: "Mujur telah datang." Maka ia menamai anak itu Gad. Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub. Berkatalah Lea: "Aku ini berbahagia! Tentulah perempuan-perempuan akan menyebutkan aku berbahagia." Maka ia menamai anak itu Asyer. Ketika Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea: "Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu." Jawab Lea kepadanya: "Apakah belum cukup bagimu mengambil suamiku? Sekarang pula mau mengambil lagi buah dudaim anakku?" Kata Rahel: "Kalau begitu biarlah ia tidur dengan engkau pada malam ini sebagai ganti buah dudaim anakmu itu." Ketika Yakub pada waktu petang datang dari padang, pergilah Lea mendapatkannya, sambil berkata: "Engkau harus singgah kepadaku malam ini, sebab memang engkau telah kusewa dengan buah dudaim anakku." Sebab itu tidurlah Yakub dengan Lea pada malam itu. Lalu Allah mendengarkan permohonan Lea. Lea mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub. Lalu kata Lea: "Allah telah memberi upahku, karena aku telah memberi budakku perempuan kepada suamiku." Maka ia menamai anak itu Isakhar. Kemudian Lea mengandung pula dan melahirkan anak laki-laki yang keenam bagi Yakub. Berkatalah Lea: "Allah telah memberikan hadiah yang indah kepadaku; sekali ini suamiku akan tinggal bersama-sama dengan aku, karena aku telah melahirkan enam orang anak laki-laki baginya." Maka ia menamai anak itu Zebulon. Sesudah itu ia melahirkan seorang anak perempuan dan menamai anak itu Dina. Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya. Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku." Maka ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata: "Mudah-mudahan TUHAN menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku." -- Kejadian 29:31-30:24



Sekilas membaca nas ini langsung akal sehat kita dapat menyimpulkan betapa karut-marutnya pernikahan bigami bahkan kuartogami Yakub! Cemburu, perebutan kesempatan berhubungan seks, pembantu diperalat untuk mendapatkan keturunan, barter hubungan seks dengan buah penyubur -- itulah fakta buruk kehidupan pernikahan Yakub. Berlebihankah jika dikatakan bahwa kondisi buruk ini juga semacam hajaran lain dari Tuhan untuk Yakub? Di dalam keluarga disfungsi ini pasti juga terlibat berbagai trik tipu antara Rahel dan Lea yang juga melibatkan Bilha dan Zilpa. Dan kelak terjadi lagi keturunan mereka menipu Yakub tentang Yusuf. Penipu harus menelan pil pahit tipuan orang lain terhadapnya. 
Penting untuk kita meneliti bagaimana sikap dan tindakan TUHAN dalam drama rumah tangga Yakub ini. Perhatikan bagaimana TUHAN lebih dulu memberkati kandungan Lea yang tidak dicintai Yakub karena tidak wajah dan sorot matanya yang tidak berseri. Bahkan dari Lea inilah keluar dua orang yang akan sangat berperan dalam pewujudan janji keselamatan TUHAN yaitu Lewi dan Yehuda. Keimamatan Lewi dan Yehuda yang kelak darinya lahir sang singa Yehuda Juruselamat dunia ternyata adalah benih Yakub dan Lea pihak yang kurang dikasihi, yang menderita. 
Perhatikan juga bahwa TUHAN yang memihak orang yang ditindas juga menghasilkan orang yang sungguh mengakui keutamaan TUHAN dalam kehidupannya. Pengakuan: "TUHAN memerhatikan... TUHAN mendengar... dan aku akan bersyukur kepada TUHAN" ke luar dari mulut Lea. Simak bahwa hanya di perikop menyangkut Lea ini penyebutan TUHAN -- nama perjanjian -- dicatat, sedangkan di nas menyangkut Rahel hanya sebutan umum "Allah" -- pencipta langit dan bumi -- yang dicatat. Yakub boleh memiliki apresiasi rohani menginginkan berkat kesulungan tetapi menilai dan melihat hati Lea ia belum sanggup sebab tersamarkan oleh kecantikan lahiriah Rahel semata. 
Sungguh sarat pelajaran yang dapat kita timba dari nas ini. Kiranya Roh Kudus memberi kita hikmat dan kuat untuk menghindari yang kurang baik dan mengembangkan yang baik-baik dalam kehidupan kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar