Sabtu, 06 Januari 2018

Batu yang Mulia

Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. -- 1 Petrus 2:7-8

Injil Yesus Kristus -- kisah hidup-pelayanan-salib-kubur kosong-kenaikan -- untuk sebagian orang yang menerima dan percaya menjadi hal yang mulia dan mahal karena inilah sumber untuk pengharapan yang hidup; tetapi untuk yang tidak percaya dan taat Yesus dianggap sebagai batu buangan yang hina dan tidak berguna. Nyatanya, dalam sejarah dan dalam perspektif kekal Allah batu yang dibuang itu justru memang dipakai Allah menjadi Batu Hidup, Batu Penjuru yang menjadi pengukur dan pengikat semua batu lain yang dipakai Allah untuk membangun Bait-Nya yang rohani di bumi ini. Sedangkan untuk yang tidak memercayai Dia, dengan sendirinya tersandung dan terbuang, tidak termasuk dalam rencana pembangunan Allah. .
Yesus Kristus -- hidup-Nya, ajaran-Nya, pelayanan-Nya, sikap sosial-Nya, perilaku-Nya, teladan-Nya, kepemimpinan-Nya, spiritualitas-Nya -- harus menjadi Batu Pengikat seluruh aspek kehidupan kita pribadi, keluarga, keseharian, gerejawi, dst. Hanya jika kita sungguh dibangun terikat/terhubung menyatu dengan seluruh segi kehidupan Yesus Kristus termasuk jalan mulia salib, jalan menghidupkan via kematian, jalan kepemimpinan hamba, barulah kita boleh bersyukur bahwa ada nilai-nilai kekal ilahi dalam kehidupan kita. Kiranya Roh Kristus selalu mengingatkan dan memberdaya kita untuk menjaga kesatuan ini. Mari jadikan Hidup Yesus Kristus sebagai Blue-print kehidupan kita seterusnya. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar