Rabu, 31 Januari 2018

Menjadi "logos" dari sang LOGOS

Tetapi di dalam hatimu, hendaklah kalian memberikan kepada Kristus penghormatan yang khusus yang sesuai dengan kedudukan-Nya sebagai Tuhan. Dan hendaklah kalian selalu siap untuk memberi jawaban kepada setiap orang yang bertanya mengenai harapan yang kalian miliki. Tetapi lakukanlah itu dengan lemah lembut dan hormat. Dan hendaklah hati nuranimu murni, supaya kalau kalian difitnah karena kalian hidup dengan baik sebagai pengikut Kristus, maka orang yang memfitnah itu akan menjadi malu sendiri. -- 1 Petrus 3:15-16 (BIS)

Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? -- Roma 10:14

Kesempatan untuk menjelaskan tentang pengharapan kekal dalam Yesus Kristus (kesaksian dalam kata) akan terbuka sebagai akibat  wajar dari kesaksian hidup yang sungguh mempertuhankan Yesus Kristus dalam hidup nyata. Sebaliknya, jika kita tidak berinteraksi secara riil dalam berbagai lingkar pergaulan keseharian, jika kita tidak mengizinkan Kristus menyatakan kekudusan, anugerah, kebenaran-Nya menghasilkan perilaku yang berbeda dari orang yang tidak dalam Tuhan, jika sifat, sikap dan tindakan kita dalam keluarga, pertetanggaan, pekerjaan, sama saja dengan mereka yang beroperasi menurut naluri manusia berdosa, bagaimana mungkin akan terjadi pertanyaan tentang pengharapan kekal kita?
Kesaksian hidup dan kesaksian kata tidak dapat dipisahkan sebab keduanya berjalan seiring saling bergantung dan berakibat satu sama lain. Tergesa mengupayakan kesaksian kata tanpa latar kesaksian hidup yang mendukung justru bisa berakibat kesan buruk tentang Injil. Hanya bersikap dan berperilaku baik tanpa kesiapan untuk menjelaskan alasannya dan menunjuk kepada Yesus Kristus sumbernya justru bisa membuat kesan bahwa kita orang yang tidak biasa alias hebat. Mempertuhankan Yesus Kristus dalam hati dan hidup nyata berarti membuahkan kesaksian hidup dan hidup yang menyaksikan Injil -- hidup yang adalah misi, misi sepenuh hidup. 
Marilah kita selalu berkomitmen agar sikap dan perilaku kita ke luar selalu serasi dengan pembaruan hati akibat Yesus Kristus bertakhta di dalam hati. Marilah kita meminta keberanian dari Roh untuk memperluas jaringan perjumpaan sosial kita sambil peka akan kesempatan menyaksikan pengharapan kekal dalam Yesus Kristus begitu keinginan tahu itu muncul di pihak mereka. Marilah sesuai nas ini kita sadari bahwa perbuatan dan perkataan kita adalah logos dari sang logos. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar