Rabu, 13 Juli 2011

Memilih Kesukaan

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Filipi 4:4

Sumber kesukaan lainnya ialah mengetahui bahwa Anda memberikan sesuatu yang bernilai; suatu kepercayaan bahwa Anda berarti bagi orang lain sebab sesuatu yang telah Anda berikan kepada mereka. Memberi adalah sumber utama bagi kesukaan. Jika Anda memiliki sesuatu yang sangat penting, Anda akan mendapatkan kesukaan besar dari berusaha untuk berbagi hal itu meski kelak Anda sedih bahwa pemberian itu ditolak. Paulus mengenal kesukaan itu, sebab ia memberi dirinya, seluruh hidupnya, untuk membawa terang ke dalam hidup yang digelapkan dosa dengan berbagi berkat injil dengan mereka. Seperti Paulus, kita akan mendapatkan kesukaan ketika berbagi karunia terbaik Allah.

            Sekali kita tahu sumber kesukaan rohani, kita perlu memilihnya. Itu maksud perintah agar kita bersukacita senantiasa. Bagaimana? Dengan mempraktikkan seni berpikir Kristen? Dengan memilih untuk berdiam berulang-ulang dalam sumber kesukaan kita, mengatakan kepada diri sendiri dan juga orang lain: Ya, Ia mengasihiku dan menerimaku. Ya keadaan hidupku diatur Allah demi kebaikanku. Ya, aku punya sesuatu yang luar biasa bernilai: mengenal Juruselamatku. Ya, aku sedang melakukan sesuatu yang luar biasa dalam usaha berbagi Yesus Kristus dengan orang lain. Sambil kita berulang-ulang memikirkan hal itu, kesukaan akan meluap secara spontan. Anda bersukacita karena pilihan, jelas? Yaitu dengan jalan mengarahkan pemikiran Anda ke hal-hal yang memicunya.

            Yesus ingin sukacita kita penuh dan Ia mengatur agar persediaan untuk itu melimpah. Sekali kita belajar berpikir Kristen, sukacita akan meluap dalam hati dan hidup keseharian kita. Itu juga salah satu aspek berkemenangan atas dunia ini, yaitu iman kita yang darinya lahir kesukaan dan yang tak dapat dipadamkan oleh siapa pun, dan yang memberi kita kekuatan untuk pelayanan yang tidak kita ketahui sebelumnya.

Renungkan lagi sumber kesukaan kita dan pikirkan tentang orang-orang yang memperlihatkan kesukaan Tuhan dalam hidup mereka. Bagaimana hal itu tampak?

Tuhan, terima kasih bahwa Engkau ingin para murid-Mu penuh sukacita (Yoh. 15:11). Jadikan aku demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar