Kamis, 14 Juli 2011

Penyembahan


Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!
Mazmur 99:5

Menyembah Allah berarti mengakui kelayakan-Nya, menatap ke arah Allah, dan mengakui nilai dari apa yang kita lihat dalam cara yang patut. Alkitab menyebut kegiatan itu “memuliakan Allah” atau “memberi kemuliaan bagi Allah,” dan memandangnya sebagai tujuan tertinggi, dan dari satu sudut pandang, keseluruhan tugas manusia (Mzm. 29:2; 96:6; 1Kor. 10:31).

            Alkitab melihat kegiatan memuliakan Allah ini sebagai enam rangkap kegiatan: memuji Allah untuk seluruh keberadaan-Nya dan hal yang Ia capai; mensyukuri Dia untuk  pemberian dan kebaikan-Nya untuk kita; memohon Dia memenuhi kebutuhan kita dan orang lain; memberikan Dia talenta, pelayanan, dan diri kita; belajar tentang-Nya dari Firman, membaca dan mewartakan, dan menaati suara-Nya; memberitahu orang lain tentang nilai kemuliaan-Nya, baik dalam pengakuan maupun kesaksian publik atas apa yang telah Ia buat untuk kita. Jadi kita bisa berkata bahwa formula dasar penyembahan ialah: “Tuhan, Engkau luar biasa”; “Terima kasih, Tuhan”; “Tolong, Tuhan”; “Ambilah ini, Tuhan”; “Ya, Tuhan”; “Semua orang dengarlah!”

            Jadi inilah penyembahan dalam arti terluasnya: permohonan juga pujian, khotbah dan doa, mendengarkan dan bicara, tindakan dan perkataan, menaati dan memberi, mengasihi orang dan mengasihi Allah. Namun demikian, tindakan utama penyembahan ialah yang fokus langsung ke Allah – dan jangan kita bayangkan bahwa kerja untuk Allah dalam dunia ini adalah pengganti dari persekutuan langsung dengan-Nya dalam pujian, doa, dan ibadah.

Aspek penyembahan mana yang merupakan bagian dari perintah pertama dan yang mana bagian dari perintah kedua? Apakah prioritas Anda ialah pada yang pertama sampai menuntun ke yang kedua?

Tuhan, tunjukkanku/kami dalam hal bagaimana penyembahanku/kami kurang dan harus dilengkapi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar