Selasa, 12 Juli 2011

Sukacita melalui Kasih


Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Roma 14:17

Mengetahui bahwa Anda dikasihi adalah salah satu sumber kesukaan. Tidak seorang pun memiliki kesukaan tanpa mengetahui bahwa ada seseorang yang menghargai, memerhatikan, dan menerimanya. Merasa bahwa tak seorang pun peduli, memerhatikan saya sebagai pribadi, atau acuh kepada saya, dan bahwa saya tidak penting bagi siapa pun, adalah pembunuh besar atas kesukaan. Orang Kristen mengenal kasih secara yang orang lain tidak kenal, sebab ia tahu bahwa Allah sangat mengasihi dunia ini sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk mati dalam aib salib bagi kita, supaya kita yang percaya kepada-Nya memiliki hidup kekal (Yoh. 3:16; Rm. 5:8; Gal. 2:20). Ukuran kasih Allah untuk kita ialah berapa banyak Ia memberi untuk kita. Mengetahui bahwa Kristus “mengasihi saya dan memberi diri-Nya untuk saya” adalah menyadari kasih ilahi dalam cara yang menghasilkan kesukaan tanpa akhir. Allah peduli pada saya! Ia telah menebus saya!

            Tidak puas adalah pembunuh kesukaan lainnya, sedangkan menerima situasi adalah sumber kesukaan. Orang Kristen selalu dapat melakukan itu sebab mereka tahu bahwa semua keadaan hidup mereka direncanakan bagi mereka oleh Bapa surgawi yang penuh kasih (Rm. 8:28). Dari penjara dengan ancaman hukuman mati menggelantung di atasnya, Paulus menulis: “Aku telah belajar, dalam keadaan bagaimana pun, untuk berpada dengan yang ada” (Fil. 4:11).

            Kesukaan juga datang dari kesadaran bahwa kita memiliki sesuatu yang layak untuk dimiliki. Orang berkata, “pasanganku, anak-anak, rumah, buku-buku, hobby dan seterusnya adalah kesukaanku.” Tetapi Paulus berbicara tentang “pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya” (Fil. 3:8). Dengan Paulus, orang Kristen berkata, “aku memiliki Yesus, mutiara yang mahal. Aku rela melepas segala sesuatu agar berpegangan kepada-Nya dan lebih menikmati-Nya.”

Renungkan tiga sumber kesukaan di atas, ambil mempelajari ayat-ayat rujukannya.

Bapa, aku memiliki alasan baik untuk bersukacita…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar