Kamis, 02 Maret 2017

Euangelion Sabat

Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih -- Kolose 1:13
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." -- Markus 1:21-27

Tindakan euangelion Yesus Kristus berikutnya adalah mengajar dan mengusir roh jahat. Lukas mencatat bahwa Ia mengajar di banyak sinagoge baik di Galilea maupun di tempat asalnya di Nazaret. Di sana pada hari Sabat Ia membaca janji Sabat dari Yesaya 61 (baca Luk. 4:17-20)  dan mengklaim bahwa Ia sendirilah penggenap janji pembebasan Sabat itu (baca Luk. 4:21). Mereka mungkin takjub heran, percaya tidak percaya (mengingat Ia anak tukang kayu Nazaret, bukan imam/ahli taurat/orang farisi dari Yerusalem), tetapi nyata klaim itu Ia buktikan dengan mengusir roh-roh jahat dari dalam seorang yang kerasukan. Dengan menggenapi janji Sabat maka jelas konkret Ia sungguh menghadirkan Kerajaan. Dari Kejadian kita tahu bahwa sejak Kejatuhan semua dan seluruh tatanan hidup manusia termasuk lingkungan alami telah mengalami khaos -- kacau, terjajah oleh kuasa maut dan roh jahat karena dosa. Kita perlu tahu bahwa Sabat adalah pengaturan Allah agar tiap hari Sabat, tahun Sabat, tahun Yobel (sesudah 7 x 7 tahun) Allah mengadakan aturan untuk pembebasan besar-besaran bagi umat dan lingkungan hidupnya -- istirahat kerja, istirahat untuk tanah dari diusahakan, pemulihan bagi yang miskin karena utang-utang dihapuskan dan harta milik yang digadai dikembalikan. Maka dengan mengajar diri-Nya sebagai penggenap Sabat dan dengan kuasa mengklaim Sabat (pembebasan) berlaku pada orang yang dirasuk roh jahat, Yesus jelas adalah Sabat itu sendiri, Pemerdeka yang memerdekakan umat dari berbagai penjajahan manifestasi dosa. Ialah euangelion Kerajaan Sabat dari Allah untuk manusia! Dan itu melalui diri dan cara-Nya yang bersahaja. 

TIPS: Ingat dan praktikkan prinsip kerajaan dalam seluruh aspek hidup dengan menerjemahkannya ke dalam praktik "berhenti" -- berhenti dari: mengejar harta, kuasa, posisi, ambisi, kenikmatan daging, mengabaikan orang berkebutuhan, berlaku tidak adil terhadap orang yang di bawah pengaruh kita, dst., dlsb.

Doa & Syafaat Minggu2 Sengsara: Supaya kemerdekaan dari berbagai manifestasi kejahatan makin diberlakukan mulai dari pribadi, keluarga, pekerjaan, komunitas, gereja kita sampai beroperasi juga ke masyarakat luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar