Selasa, 07 Maret 2017

"Passion"

Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara -- Yesaya 61:1

Murid-murid-Nya berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan. Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. -- Markus 1:37-42

Kabar baik dan kuasa Kerajaan tidak hanya untuk orang-orang sekota Petrus. Kendati begitu banyak orang mencari Dia karena manifestasi penyembuhan dan pengusiran roh jahat yang telah Ia lakukan, Yesus memilih untuk melanjutkan pewartaan euangelion ke kota-kota berdekatan sebab "untuk itu Aku telah datang." Inilah passion atau hasrat atau gairah kuat yang memenuhi benak Yesus serta menjadi energi pendorong dahsyat untuk Ia melangkah maju seterusnya memenuhi keharusan Kerajaan. Inilah passion yang hanya Markus satu-satunya penulis Injil mencatat bahwa "hati-Nya tergerak oleh belas kasihan" ketika berhadapan dengan seorang kusta yang memohon ketahiran. Hanya satu kata yang diterjemahkan sebagai tergerak oleh belas kasihan" ini, yaitu sesuatu yang semacam sentakan kuat dalam hati Yesus. Maka di samping sentakan belas kasihan kepada si kusta, bisa juga itu adalah sentakan kemarahan Yesus kepada sakit yang dalam konteks taurat diartikan juga sebagai keterkutukan karena dosa. Inilah passion Yesus  yang semasa minggu-minggu sengsara kita renungkan dan coba hayati lebih dalam bagi kehidupan pemuridan kita. Passion-Nya untuk Kerajaan, passion-Nya untuk kelepasan dan kesembuhan kita, passion-Nya untuk kemajuan Injil -- adalah juga passion -- sengsara-Nya yang rela Ia tanggung. 

TIPS: Dalam terang sengsara Yesus, panggilan hidup kita hendaknya adalah mengikuti dorongan kuat Kerajaan, bukan memenuhi impian ambisius kedagingan kita.

Terima kasih o Tuhan Yesus atas passion-Mu untuk menyembuhkan, membebaskan, memuridkan, menjadikan kami bagian dari Kerajaan-Mu. Tolong kami Tuhan untuk mengalami perjumpaan lebih dalam dan menghayati makna passion-Mu lebih sepadan. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar