Jumat, 24 Maret 2017

Penabur-Benih-Tanah

Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"  -- Markus 4:1-9

Cobalah kita renungkan beberapa hal berikut:
1. Mengerti atau tidak perumpamaan ini menentukan pengertian tentang perumpamaan Yesus lainnya (ay 13). Bagaimana perumpamaan ini merangkumkan seluruh pelayanan Yesus?
2. Bagaimana berbagai macam orang dan sikapnya terhadap Yesus di pasal 1-3 (juga di pasal-pasal selanjutnya) digambarkan dalam berbagai kondisi tanah di perumpamaan ini? 
3. Jika penabur itu Yesus, mengapa Ia menabur di berbagai jenis tanah berbeda? Jika benih itu adalah euangelion Kerajaan, apa yang dikerjakan oleh Injil dalam kehidupan manusia?
4. Perintah ini ditujukan kepada semua kita: "Siapa punya telinga, dengarlah baik-baik!" Seserius apa, sepenuh apa, sefokus bagaimana -- kita memberi perhatian kepada firman Kerajaan sehingga kita tiap hari bertumbuh dan berbuah-buah karena merespons Injil Kerajaan sebagai tanah hati yang baik?!

Tuhan yang empunya benih Kerajaan, mohon ampunan-Mu karena kerap kami terbiasa saja dengan tidak tertarik dan mengerti firman-Mu, atau tidak merespons sungguh kepada ajaran-Mu. Mohon Roh-Mu senantiasa menopang kami untuk boleh menjadi tanah yang baik, yang menyambut, mengerti, merespons taat kepada pesan Kerajaan-Mu dalam hidup kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar