Rabu, 01 Maret 2017

Pukat Kerajaan

Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. -- Matius 13:47-48

"Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia. -- Markus 1:15-20

Menurut catatan Markus, tindakan pertama Yesus sesudah mewartakan kedatangan Kerajaan Allah adalah memanggil para pengikut-Nya pertama. Dalam panggilan itu kita melihat bagaimana operasi euangelion Kerajaan Allah itu. Yesus pergi ke tempat para calon pengikut-Nya berada, menjumpai mereka, memanggil mereka dan menjelaskan secara metaforis bahwa mereka akan Ia ubahkan menjadi penjala manusia (bukan penjala jiwa sebagaimana istilah sempit yang sering kita pakai!). Kendati Yesus bukan orang asal danau Galilea tetapi dari selatan di Nazaret Yudea dan tukang kayu pula, tetapi ada kuasa dalam tindakan-Nya menjumpai dan memanggil itu. Tanpa bersoal jawab mereka langsung menyambut panggilan itu dan meninggalkan pekerjaan menjala ikan demi prospek menjala manusia. Itulah empat calon penjala manusia pertama yang merespons panggilan Yesus: Simon (rupanya dari kesan yang gurunya Petrus sendiri tanamkan pada Markus ia sadar bahwa ia belum Petrus saat itu), Andreas, Yakobus dan Yohanes anak-anak Zebedeus. Itulah hasil pertama pukat Kerajaan yang Yesus lempar. Untuk seterusnya Ia akan mengajar mereka, membentuk mereka, menegur, memberi teladan, mempercayakan tugas dan kuasa, dst. Inilah yang seharusnya merupakan euangelion Kerajaan, memperhadapkan orang dengan sang Raja sampai Ia memroses pewujudan Kerajaan-Nya dalam kehidupan manusia yang bersangkutan -- dalam sikap, tindakan, pikiran, perasaan, imajinasi, kehendak, pekerjaan, perolehan dan penggunaan uang, keluarga, pertetanggaan, pengelolaan gereja, sampai berpengaruh ke masyarakat lebih luas. 

TIPS: Akan bagaimana kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, bermasyarakatku dengan sang Raja memerintah di dalamku? Apa dan bagaimana penginjilan, konseling, pemuridan, misi, penyembahan, pembinaan, pelawatan, doa syafaat, dll. aspek pelayanan gerejawi dalam isi dan bingkai prinsip Kerajaan?

Doa & Syafaat: Agar pelayanan Kerajaan lebih mewujud dalam pribadi, keluarga, gereja dan komunitas di mana warga Kerajaan berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar