Kamis, 28 Desember 2017

Nilaii Tebusan Kita

Kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. -- 1 Petrus 1:18-19

Nilai orang percaya, harga keselamatan kita, tebusan yang memerdekakan yang menghasilkan perubahan status dan hubungan anak-Bapa dengan Allah, itu luar biasa mahal tak terbilang. Harga tebusan untuk kita yang sesungguhnya telah hidup sia-sia adalah darah Yesus Kristus sendiri yang menjadi domba Allah tersembelih untuk orang percaya. Dalam tindakan penyelamatan ini bukan saja Yesus Kristus yang berkorban dan menderita Allah Bapa pun menderita karena rela mengorbankan Anak Tunggal-Nya sejati demi supaya boleh berbagi Ke-Bapa-an-Nya dengan kita orang percaya, anak-anak angkat-Nya dalam Yesus Kristus. Sebab, Bapa mana bisa tidak menderita dan ikut merasakan kesengsaraan anaknya ketika anaknya menjalani semua itu? Juga, bagaimana Roh yang sepanjang hidup Yesus Kristus ada bersama dengan-Nya tidak ikut menderita bersama Dia ketika Ia diejek, ditolak, difitnah, dihina, dijadikan domba korban? 
Sisi lain yang perlu kita ketahui adalah betapa dahsyatnya pertukaran status dan kenyataan diri yang Yesus Kristus hasilkan bagi kita orang yang menaruh percaya kepada-Nya -- dari menjalani hidup sia-sia berubah menjadi hidup yang dimerdekakan jauh lebih mahal tak terhingga melebihi upeti atau tebusan yang lazim dipakai untuk menebus para budak zaman itu, yaitu emas dan perak yang mahal. Petrus menunjuk kepada kehidupan sia-sia yang orang warisi melalui proses adat-istiadat dan tradisi nenek-moyang yang oleh darah Kristus telah dihancurkan kekuatan ikatannya dari orang percaya. Mengingat jemaat penerima surat Petrus adalah campuran Yahudi dan bukan Yahudi yang di perantauan, maka kehidupan sia-sia di sini merujuk baik ke kehidupan immoral seperti kemabukan, percabulan,pesta pora, keserakahan, dsb., juga kepada spiritualitas salah keagamaan legalis-formalitas-ritualistis hampa dan tidak murni dari hati yang mengenal Tuhan. 
O Tuhan betapa ajaib kasih-Mu, betapa besar pengorbanan-Mu, betepa tak terbilang harga yang harus Kau tanggung demi untuk memerdekakan kami dari kehidupan yang sia-sia.
O Tuhan, berapa bersyukur kami atas nilai mulia yang Kau berikan untuk kami. Kami jauh melebihi emas-perak, takhta, pencapaian ambisi, gemerlap duniawi apa pun, sebab hidup kekal-Mu, nyawa-Mu sendiri adalah nilai tebusan kami. Terima kasih, syukur bagi-Mu ya Allah Bapa-Anak-Roh Kudus selama-lamanya.
O Tuhan, kami ingin sadar perlunya kami tahu semua kebenaran hebat ini, dan menyimpan menjadikannya akar-akar kehidupan dalam pola hidup keagamaan, keseharian, kekeluargaan, pergaulan, pertetanggaan, pekerjaan, moralitas kami. 
Demi Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang Menang. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar