Senin, 19 September 2016

Penyembahan Sejati

[Seluruh hutan] Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran. -- Yesaya 40:16
Ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku-- Ibrani 10:5


Bait Allah, tempat Israel menyembah Tuhan dibangun pada zaman Salomo dengan menggunakan kayu aras Libanon. Tetapi kini Allah menyatakan bahwa baik hutan maupun hewan sehutan Libanon tidak mencukupi untuk membakar dan mempersembahkan korban. Tidak ada apa pun dari manusia -- air mata, taubat, perbuatan baik, persembahan, ibadah -- dapat menyelamatkan manusia dari dosanya di hadapan kekudusan Tuhan. Hanya satu korban yang dapat menghasilkan keselamatan yaitu hidup dan salib Yesus. Satu-satunya cara untuk selamat adalah berhenti berusaha dan berserah penuh kepada anugerah-Nya. Dan, satu-satunya respons orang yang diselamatkan oleh anugerah Yesus adalah terus hidup dalam penyerahan penuh kepada-Nya. Kita berutang nyawa kepada Yesus. Maka pantas kita berikan dan pantas Ia dapatkan kasih kita, hati kita, hidup kita seutuhnya. Kerap kita kembali ke pola hidup lama kita yang menganggap Tuhan dapat dibeli dibujuk dengan uang, moral terpuji, kegiatan rohani, tanpa memberikan seluruh hidup kita kepada-Nya. Kita jadikan persembahan, perbuatan baik, penyembahan tidak saja sebagai penutup dosa kita, tetapi juga pengganti persembahan sejati yaitu kasih yang bulat dari segenap akal, perasaan, kemauan dan kekuatan. Jika sungguh ada anugerah dari korban-Nya dalam hati kita, wajar kita mempersembahkan hidup secara utuh dan tulus yang berikutnya memancarkan penyembahan dalam roh dan kebenaran, persembahan yang sukacita dan sepadan, pengabdian yang rela dan gembira, pelayanan yang sungguh dan berenergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar