Kamis, 29 September 2016

Tahu & Dengar

Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan? -- Yesaya 40:21
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku... Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku -- Yohanes 10:14, 27
Setujukah Anda dengan pengamatan berikut, bahwa: Kita semakin tidak tahan membaca dan mendengar lama/panjang? Kita semakin malas berpikir? Kita cenderung menganggap kebenaran mutlak berarti pemaksaan, dan seharusnya tiap orang punya kebenarannya sendiri? Kita semakin menyukai ibadah yang seperti hiburan/pertunjukan/pencerahan ketimbang keterlibatan penuh pikiran-perasaan-kemauan pada kebenaran dan kehadiran Tuhan? Dalam suasana zaman seperti ini, ada baiknya merenungkan beberapa pertanyaan berikut?
1. Cara apa yang menolong kita lebih mengenal penyataan Allah? 1. Bagaimana kita boleh tumbuh dalam kesanggupan mendengar, mengenali dan mengerti suara Tuhan? 3. Bagaimana kita boleh menanggapi peringatan firman Tuhan baik sebagai hajaran juga sebagai hiburan? 4. Bagaimana kita boleh menjadikan kebenaran menjadi pengetahuan otak sekaligus hati? 5. Harus bagaimana kita menghadapi bagian Alkitab yang tidak dimengerti? 6. Bagaimana pengetahuan, pengenalan, kenyataan moral dan hubungan sosial serta spiritual saling berhubungan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar