Selasa, 20 September 2016

Persembahan yang Layak

[Seluruh hutan] Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran. -- Yesaya 40:16

Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." -- Markus 12:42-44

Mengapa persembahan begitu besar dianggap tidak memadai sementara yang jumlahnya tak berarti dipuji Tuhan? Karena Tuhan melihat ke hati, pada ada tidaknya kasih, pada sepadan tidaknya persembahan kita dengan kemurahan-Nya, pada apa sesungguhnya yang kita sembah! Alkitab banyak sekali bicara tentang persembahan. Bahkan, Paulus lebih banyak bicara tentang persembahan ketimbang doktrin pembenaran karena iman! Maka penting kita membiasakan diri bertanya hal-hal berikut: Apakah saya memberikan persembahan secara mekanistis atau segenap hati? Apakah tiap memberi persembahan saya suka atau duka, rela atau terpaksa, percaya atau khawatir? Apakah pemberian saya terpatok jumlah dan peruntukkannya atau terbuka pada apa yang Tuhan tunjukkan dan gerakkan? Apakah gairah saya dalam memberi sebanding bahkan melebihi gairah saya untuk menyimpan dan memakai bagi kepentingan diri sendiri? Apakah saya hitung-hitungan terhadap Tuhan dalam memberi atau saya menghitung dengan penuh syukur segala bentuk berkat Tuhan untuk saya? Apakah persembahan saya juga mengandung sifat berkorban yang sepadan pengorbanan Kristus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar