Selasa, 06 Februari 2018

Air Bah dan Air Baptisan

Tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. -- Roma 6:3-4

Delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya. -- 1 Petrus 3:20-22

Air bah Nuh adalah kiasan (harfiah: antitipon -- dalam beberapa versi Inggris: persamaan, kemiripan, perlambangan) dari baptisan Kristen, Bagaimana kiasan atau persamaan itu? Apabila Paulus menekankan aspek mati bersama Kristus dari kehidupan lama dan bangkit bersama Kristus dalam kehidupan yang baru, Petrus menekankan aspek pengudusan hati nurani sambil menegaskan bahwa baptisan bukan terutama mengurus kotoran jasmani. Kita perlu menghubungkan pemahaman Petrus ini dengan uraiannya di awal surat ini -- 1:2-3 -- dimana ia menyebut tentang percikan darah Kristus dan kelahiran baru oleh kebangkitan Kristus. Lalu di dalam nas ini Petrus melengkapi pemahaman tentang baptisan dengan juga memasukkan kenaikan Yesus Kristus ke sorga dan semua makhluk surgawi, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Baptisan -- bagaimana pun cara baptisan itu dilayankan dalam berbagai tradisi gereja berbeda -- pada intinya adalah orang percaya masuk ke dalam seluruh aspek kehidupan Yesus Kristus yang menyelamatkan -- kehidupan-kematian-kebangkitan-kenaikan-Nya sehingga kita boleh diluputkan dari murka Allah, diberikan hari nurani yang tidak lagi dicemari dosa, dibebaskan dari segala kuat-kuasa yang sedang bekerja menggelapkan orang yang tidak percaya, diberdaya oleh kuat kuasa kebangkitan Yesus Kristus oleh pemberdayaan Roh Kudus. Kebenaran ini yang diwartakan dan dilayankan dalam sakramen baptisan, dihayati sepanjang hidup orang percaya selanjutnya. Marilah kita hidup sebagai orang yang sudah mandi berpakaiankan perbuatan kudus yang mencerminkan kemuliaan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar