Rabu, 14 Februari 2018

Keutamaan Kasih

Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.-- Amsal 10:12
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." -- Markus 12:29-31

Yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. -- 1 Petrus 4:8

Dalam hubungan kita dengan Tuhan kasih adalah yang utama, dalam hubungan kita dengan sesama pun kasih adalah yang utama. Maksud dari yang utama di sini adalah yang mendahului segala sesuatu, yang mendasari atau menjadi sumber bagi ketaatan, kesalehan, pelayanan dan hubungan kita, dan karena itu yang membuat hal-hal itu bernilai sejati dan kekal. 
Kasih bukan membuat kita kompromi dengan dosa dan kesalahan melainkan kasih akan menyanggupkan sikap dan penilaian kita terhadap orang yang melakukan dosa tidak dengan cara yang menghakimi dan menolak melainkan meng-indah-kan dan menyambut. Semua kita mengerti dari pengalaman bahwa adanya kasih terhadap seseorang membuat kita cenderung tidak menganggap besar kesalahan orang itu. Kasih membuat kita ber-kasih-an, tidak menjadikan kesalahan dan ketidaksempurnaan orang itu sebagai yang melebihi kasih karunia Allah untuknya atau membatalkan keistimewaan dirinya. Karena itu kita seakan menjadikan diri tidak peka tentang kesalahan orang tetapi peka akan dorongan kasih yang menyambut dan memulihkan.
Kasih kepada orang lain hanya dimungkinkan jika kita sendiri sungguh sudah dan sedang terus dipenuhi serta sungguh menghayati kasih Allah dalam Yesus Kristus yang dicurahkan oleh Roh ke dalam hati kita. Jadi -- tersirat dalam semua perintah kasih dalam Alkitab -- adalah keharusan kita sungguh masuk ke dalam dinamika kasih Allah Tritunggal.
Marilah kita memiliki hubungan kasih yang mesra dengan Tuhan Allah supaya dalam hubungan-hubungan kegerejaan dan kemasyarakatan kita pun ada kekuatan kasih yang menutupi kelemahan dan dosa orang lain, bahkan sampai berbagi realitas penutupan dosa paling sejati yang hanya terdapat di dalam korban penebusan oleh Yesus Kristus Juruselamat kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar