Sabtu, 03 Februari 2018

Hanya Satu Kesempatan

Di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.  Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.   -- 1 Petrus 3:19-20

Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi -- Ibrani 9:27

Berdasarkan nas Ibrani yang jelas menyatakan bahwa semua manusia satu kali harus mati dan sesudah itu diadili di pengadilan Allah, maka kita tidak boleh menyimpulkan bahwa ada kesempatan kedua sesudah mati untuk bertobat atau dimurnikan atau menerima Injil. Itu sebabnya di nas selanjutnya Petrus menegaskan bahwa keselamatan diterima dalam kehidupan kini dengan jalan baptisan yaitu masuk ke dalam Yesus Kristus yang mati dan bangkit.
Jadi apa sesungguhnya yang dikatakan Petrus ini? Perhatikan 1) manusia Yesus Kristus mati (ay 18), 2) tetapi di dalam Roh Ia dibangkitkan -- kemarin sudah kita tinjau bahwa ada kegiatan Tritunggal di sini membangkitkan manusia Yesus Kristus sampai memiliki tubuh kemuliaan, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus membangkitkan manusia Yesus Kristus yang mati itu, 3) dalam Roh yang membangkitkan manusia Yesus Kristus itu, Ia (yang hidup yang kemudian bangkit yaitu Pribadi kedua Tritunggal) mewartakan injil, 4) Ia mewartakan Injil kepada roh-roh zaman Nuh, yaitu ketika Allah menanti dengan sabar semasa Nuh membangun bahteranya. Dari poin terakhir ini kita beroleh petunjuk bahwa di dalam dan melalui khotbah-khotbah Nuh selama 120 tahun membangun bahteranya, sesungguhnya Roh (Pribadi kedua Tritunggal pra-inkarnasi) yang kelak berinkarnasi menjadi manusia Yesus itulah yang berkhotbah dan bersabar. Ini terjadi di zaman Nuh, bukan secara khusus Ia menginjil kepada manusia zaman Nuh dalam alam maut -- sebab, jika demikian bagaimana dengan manusia-manusia era di luar era Nuh?
Kendati ada banyak terjemahan untuk nas ini dan banyak tafsiran tentang nas ini, yang paling konsisten dengan dorongan untuk kita sekarang ini bertobat dan percaya, sekarang ini bersaksi dalam perbuatan dan perkataan adalah paparan di atas. Maka, mari pastikan kita sungguh sudah masuk ke dalam Yesus Kristus yang mati dan bangkit itu, dan mari berikan tangan-kaki-mulut-otak-otot-dompet-hati kita untuk Dia melayankan Injil kepada sesama kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar