Kamis, 15 Februari 2018

Penatalayan yang Benar

-- 1 Petrus 4:9-11

Tentu saja berbagai tindakan kebaikan yang dianjurkan di sini susah, berat, bahkan menuntut kita harus mengorbankan kenyamanan dan kemilikan sendiri. Maka wajar bila kita enggan melakukan hal seperti memberikan tumpangan, memberikan dukungan finansial, menyampaikan nasihat atau teguran atau penghiburan dengan sukacita. Lebih sering kita melakukan hal-hal yang berat dan menuntut pemberian diri itu dengan bersungut-sungut. Untuk mengubah sikap salah itu, kita perlu sadar bahwa sumber dari semua anjuran moral, sosial, ekonomi dalam Alkitab bukan diletakkan pada diri kita sendiri melainkan pada semua yang telah disiapkan, dilakukan, dimungkinkan dan masih terus menerus disediakan oleh Allah Tritunggal -- keputusan Bapa, pengorbanan Yesus Kristus dan pemurnian serta penyediaan karunia-karunia Roh Kudus. 

Sepanjang hidup kita dan setiap kesempatan terbuka untuk kita berbagi kebaikan dengan orang lain kita perlu ingat bahwa sesungguhnya Allah sendiri melalui kita tengah memanifestasikan pemeliharaan, persediaan, penyelenggaraan Dia atas umat-Nya melalui kita satu sama lain. Kita seharusnya tersanjung boleh saling menjadi perpanjangan sifat dan tindakan Allah sendiri. Kita sedang mewujudnyatakan jatidiri spiritual kita sebagai bait rohani di dunia ini. Lebih lagi, Tuhan tidak meminta kita melakukan sesuatu tanpa melengkapi kita dengan semua persediaan dan karunia yang perlu untuk pelayanan tesebut. Kita hanyalah penatalayan -- bukan pemilik sejati -- dari berbagai karunia rohani, jasmani, harta yang Tuhan karuniakan kepada kita. Kita seharusnya mengelola berbagai karunia seperti penatalayan talenta yang baik dalam banyak perumpamaan yang Yesus ajarkan tentang bagaimana penatalayanan karunia dan harta berdampak langsung pada evaluasi kekal Allah kelak atas setiap kita. 

Semua dan setiap bentuk kebaikan dan layanan kita hendaknya bersumber dari kekuatan Allah dan demi kemuliaan-Nya menjadi makin nyata. Di luar dari sumber, tujuan dan motivasi ini kebaikan bahkan pengorbanan apa pun tidak bernilai di mata Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar