Selasa, 22 Mei 2018

Lampau-Kelak-Kini

Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. Sela  Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, ALLAH, Tuhanku, memberi keluputan dari maut. Sesungguhnya, Allah meremukkan kepala musuh-Nya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya. Tuhan telah berfirman: "Dari Basan akan Kubawa kembali, akan Kubawa kembali dari tempat yang dalam, supaya engkau membasuh kakimu dalam darah, dan lidah anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari pada musuh."  -- Mazmur 68:20-24

Mazmur ini terasa sulit diselami karena keluasan dan kedalaman lingkupnya. Antara lain caranya melihat siapa Allah bagi umat-Nya dan beragam tindakan dahsyat Allah yang merentang di masa lampau, masa depan dan masa kini umat. 
Dalam ayat-ayat sebelum ini dapat kita bayangkan berbagai tindakan Allah di masa lampau umat Perjanjian Lama. Dari ungkapan bahasanya dapat kita bayangkan tindakan dahsyat ketika Ia membawa Israel keluar dari Mesir -- maka kita mendengar di dalam Mazmur ini gema nyanyian Miriam, rangkaian tindakan perlindungan dan pemeliharaan sepanjang perjalanan Israel menuju Kanaan. Selanjutnya kita dengar juga gema nyanyian kemenangan Debora di Hakim-hakim, paparan prosesi Tabut Perjanjian dalam kisah Daud. Tetapi kita juga merasakan nuansa ucapan profetis yang hanya mungkin digenapi di dalam kehidupan Yesus Kristus terutama tentang Kenaikan-Nya kembali ke dalam kemuliaan sesudah merampungkan penyelamatan melalui kematian dan kebangkitan-Nya lalu menerima kemuliaan sambil membagi-bagikan karunia rohani.
Perjalanan waktu harus dilihat sebagai jalin menjalin rumit antara peristiwa masa lampau, peristiwa masa depan dan kenyataan masa kini. Mulai nas ini perenungan ke masa lampau dan antisipasi ke masa depan di ayat-ayat sebelum ini berganti dengan realitas kekinian pemazmur. Umat kekinian mazmur ini masih mengalami tekanan, ancaman, tindihan beban berat dari yang dilukiskan sebagai kepala yang berambut (mungkin menggambarkan kesombongan) yaitu orang-orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya. Tuhan dan tindakan-Nya bukan saja di masa lampau dan di masa mendatang, Ia kini adalah (perhatikan ayat 21 ragam panggilan dan Nama TUHAN disebutkan silih ganti -- El Sang Pencipta, adalah El Penyelamat, juga adalah YHWH (TUHAN Perjanjian, dalam LAI: ALLAH dengan huruf besar semua) yaitu Adonai (panggilan penghormatan umat kepada YHWH). Inilah pernyataan iman akan Allah sebagai Pencipta, yang juga TUHAN Perjanjian yang setia, dan bahwa umat Tuhan berada dalam lingkup penyelamatan TUHAN atasnya. Refleksi tentang Allah di masa lampau, antisipasi akan Allah di masa depan menghasilkan keyakinan melihat kekinian secara tepat. Bahwa Allah menanggung dan menyanggupkan umat melalui semua tekanan kekinian, Ia adalah sumber keselamatan, Ia tidak tinggal diam, Ia Panglima dan orang-orang jahat tidak akan terus membabi-buta tetapi akan dihancurkan total, umat Tuhan pasti akan mengalami kelepasan sebab ada TUHAN. 
Hanya dengan meresapi benar meta narasi Alkitab (kisah-kisah perbuatan Allah sepanjang sejarah dalam catatan Alkitab) kita orang percaya masa kini boleh menilai zaman kini dengan benar, boleh hidup dalam terang siapa TUHAN dalam diri-Nya dan bagi kita, siapa kita dalam rencana TUHAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar