Jumat, 04 Mei 2018

Mengantisipasi Tubuh Baru

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. -- Yohanes 1:12-13

Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. -- 1 Korintus 15:50

Kebangkitan tubuh adalah kebutuhan dan keharusan! Tubuh kita yang sekarang tidak mungkin layak dan sanggup untuk berada dalam suasana kudus mulia kuat ketika kemuliaan dan kekudusan Allah sepenuhnya dinyatakan dalam Kerajaan-Nya yang akan digenapi penuh atas segala realitas. Itu bisa dimengerti dengan membayangkan kita tidak akan tahan masuk dalam ruang yang beraliran listrik atau sinar laser atau gelombang suara berkekuatan tinggi. Badan kita pasti akan hancur, rusak, binasa di dalam pancaran kekuatan fisik dahsyat demikian. Bukan saja tubuh kita ini fana, terbatas, lemah tetapi lebih lagi tubuh kita ini telah dicemarkan oleh dosa dengan segala akibat destruktifnya. Juga tubuh nafsani ini bergantung pada asupan dan kondisi yang juga terbatas, fana serta telah dinodai oleh dosa juga -- binatang, tanaman, udara, air semua makhluk dan zat bumiah sama-sama sedang berkeluh kesah menantikan kelepasan mereka (Roma 8). Maka kebangkitan bukan saja soal kesanggupan Allah melakukannya tetapi juga merupakan kebutuhan dan keharusan untuk kita boleh masuk dalam atmosfir baru Kerajaan Allah kelak.
Zaman ini sedikit banyak kita bisa terpengaruh oleh geliat perhatian berlebih pada ketubuhan kita. Hampir tiap hari kita menerima info tentang senam, tanaman, makanan, minuman tertentu yang bagus untuk kebugaran, kesembuhan, kesehatan, pencegahan dari berbagai penyakit A sampai Z, di samping juga yang perlu kita jauhi supaya kita terhindar dari sakit. Alkitab mengajarkan kita untuk berwawasan benar tentang tubuh. Di satu segi Yesus dan Paulus membedakan antara ketubuhan kita sebagai soma dari sifat kedagingan dosa kita yaitu sarx. Tuhan menyelamatkan bukan saja roh tetapi juga soma kita kini yang akan diubahkan menjadi rohaniah. Ia menghendaki bukan saja persembahan rohani tetapi persembahan riil konkrit yaitu tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus, berkenan kepada Allah. Oleh karena itu kenyataan ke-soma-an kita ini perlu kita jaga agar sehat, kuat, kudus sepanjang kita masih bernafas. Dan, tentu kita tidak lagi mengikuti dorongan atau tarikan daging (sifat dosa -- sarx) melainkan secara aktif itu kita sangkali, salibkan bersama Kristus. Namun kita menjaga tubuh kita (soma) agar sehat, kuat, kudus bukan supaya tubuh ini boleh abadi selamanya melainkan karena kita percaya bahwa tubuh yang tidak akan binasa, mulia, kuat, rohaniah akan menggantikannya. Maka marilah kita memuliakan Allah dalam tubuh ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar