Rabu, 23 Mei 2018

Yang Perang, Yang Menang

Syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. -- 2 Korintus 2:14
Supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. -- Efesus 3;10-11
Orang melihat perarakan-Mu, ya Allah, perarakan Allahku, Rajaku, ke dalam tempat kudus. Di depan berjalan penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik-pemetik kecapi, di tengah-tengah dayang-dayang yang memalu rebana. "Dalam jemaah pujilah Allah, yakni TUHAN, hai kamu yang berasal dari sumber Israel!" Itu Benyamin, yang bungsu, yang berjalan di depan mereka, pemuka-pemuka Yehuda berbondong-bondong, pemuka-pemuka Zebulon, pemuka-pemuka Naftali.  -- Mazmur 68:25-28

Perang semesta telah dimenangi oleh Allah,di dalam Yesus Kristus melalui hidup-mati-bangkit-Nya. Perang-perang yang kini masih harus dipikul oleh para pemercaya adalah perang lokal, kecil, ringan tidak berimbang dan ajaib. Tidak berimbang, sebab sesungguhnya si jahat dan semua pengikutnya yang memerangi kita atau yang kita perangi adalah pihak yang sudah kalah dalam perang semesta itu. Ajaib, karena sesungguhnya keikutan kita dalam parang ini adalah keikutan kita dalam perarakan kemenangan Tuhan Allah. Maksudnya, karena kita mengikuti Dia yang menang maka kita ikut dalam perang rohani ini, dengan bersungguh dalam perang rohani ini kita mengalami fakta kemenangan Kristus bukan sekadar janji tetapi menjadi fakta kemenangan kita juga. Maka dengan jalan berperang bersama Kristus kita sebenarnya sedang ikut dalam perarakan kemenangan Kristus.
Perhatikan ungkapan pemazmur tentang Allah -- sebagai Raja, Bapa, YHWH, Panglima, Adonai sebelum ini -- kini, berubah dari objektif menjadi subjektif: Allahku, Rajaku! Sebelum ini penekanan adalah pada Allah yang berbuat, pada sikap Allah yang mendukung dan menanggung, kini pada pengakuan kemilikan Tuhan atas pemazmur, pada klaim dan komitmen pribadinya sebagai pengikut, pemercaya, penaat yang sungguh memercayakan diri penuh ke dalam lingkup kedaulatan Allah dan dengan demikian ke dalam iring-iringan kemenangan-Nya. Suasana dalam perarakan kemenangan itu layaknya pihak yang menang adalah nyanyian (penyanyi), musik (kecapi) yang dinamis (rebana). Yang terlibat dalam iring-iringan itu adalah seluruh umat tebusan yang dalam konteks Perjanjian Lama diwakili oleh suku-suku terkecil/bungsu (Benyamin), penerima janji tongkat kerajaan (Yudea), dan dua suku Israel di perbatasan utara -- dengan kata lain seluruh umat yang ikut dalam perang Tuhan ikut dalam perarakan kemenangan-Nya.
Ingat: yang sungguh berperang dalam Tuhan yang akan menang, dan hanya bagi yang menang dijanjikan akan ikut serta dalam perarakan kemuliaan ketika Kerajaan Allah diwujudkan penuh di bumi ini.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar