Rabu, 02 Mei 2018

Tubuh Kini dan Kelak

Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.  -- 1 Korintus 15:42-44


Cukup sedikit saja memikirkan tentang berbagai sistem dalam tubuh manusia -- pencernaan, darah, imun, nafas, energi, dlsb., yang melibatkan jaringan, kelenjar, cairan, organ, kulit, dlsb., kita telah dapat menyimpulkan betapa ajaib, mulia, menakjubkan adanya tubuh kita ini. Puji Tuhan yang demikian besar hikmat, kuasa dan kebaikan-Nya bagi semua ciptaan-Nya terutama  kita manusia. 
Di balik dan bersama semua kehebatan tubuh kita ini, kita juga menyadari benarnya ucapan Paulus bahwa tubuh ini dicirikan oleh empat hal: kebinasaan, kehinaan, kelemahan, dan alamiah. Dengan kata lain tubuh kita kini memiliki sifat fana, dapat rusak, lapuk, sakit, cemar, cacat, hina dan digerakkan oleh daya alamiah. Sedangkan tubuh kebangkitan kelak tidak dapat rusak / binasa, mulia, kuat dan digerakkan oleh daya rohani. 
Berarti kini Paulus mengubah argumennya dari memakai berbagai kejadian dalam dunia ciptaan yang menunjuk berlakunya prinsip benih-mati-tunas-tumbuh dan bahwa secara sifat diri ada kesinambungan antara keadaan sebelum mati dan keadaan sesudah dibangkitkan, kini Paulus menegaskan transformasi radikal antara tubuh bumiah dan tubuh surgawi. Ini disebabkan yang fana ini bersifat natural (ia memakai kata psikikos yang berarti daya alami manusia) sedangkan yang dibangkitkan nanti bersifat rohaniah (pneumatikos yang digerakkan oleh daya ilahi yang membangkitkan Kristus). 
Memang yang tidak dapat binasa, mulia, kuat, rohaniah itu baru cicipan awalnya seperti dalam bentuk hadirnya kuat-kuasa yang mengalirkan kesembuhan, dlsb. boleh kita alami dalam iman dan karya Roh; namun, pengharapan akan tubuh kebangkitan dari Yesus Kristus pada saat kedatangan-Nya kedua dapat memberikan kita energi dahsyat penghiburan dan pengharapan besar sementara kita masih dalam kepompong kefanaan ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar