Sabtu, 07 Juli 2018

Hari Tuhan 1

Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. -- 2 Petrus 3:10

Nas ini memberi sedikit petunjuk namun penting tentang sifat kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali dan apa yang akan terjadi saat itu. "Hari Tuhan" di sini merupakan istilah yang banyak dipakai di Perjanjian Lama yang mengandung harapan akan lawatan Tuhan yang memberikan kelepasan kepada umat-Nya dan yang akan mendatangkan hukuman kepada kejahatan, para pelaku kejahatan dan sumber kejahatan yaitu si iblis. Dalam perspektif Perjanjian Baru, Hari Tuhan itu ternyata tidak terjadi dalam satu peristiwa melainkan dalam proses yang diawali oleh inkarnasi Yesus Kristus, kehidupan, kematian, kebangkitan, kenaikan-Nya yang memungkinkan terwujudnya keselamatan, dan akan dituntaskan dalam peristiwa yang masih akan terjadi yaitu kedatangan-Nya kedua kelak. 
Kesannya -- sejak era para rasul sampai kini -- ada dua ekstrim salah tentang kedatangan Yesus Kristus kedua itu. Sikap salah itu adalah yang mengabaikan dan menganggap itu tidak akan terjadi karena sekian lama janji itu tidak pernah digenapi, dan yang menganggap hari itu akan segera terjadi sampai mereka berhenti bekerja dan hanya menunggu seperti yang ditegur Paulus dalam surat Tesalonika. Sekarang pun ada dua sikap bertentangan tentang akhir zaman -- ada yang fobia dan sama sekali tidak mau tahu kebenaran tentang kedatangan Yesus kedua kali, dan ada yang maniak yang terus menerus obsesif tentang kedatangan Yesus, menghitung-hitung kapan saatnya, menyebarkan peringatan akhir zaman yang membuat orang tidak lagi fokus pada panggilan hidup kesehariannya. Nas ini menegaskan bahwa Hari Tuhan itu pasti akan terjadi -- melawan fobia tadi, tetapi seperti pencuri yang tidak dapat dihitung-hitung atau diramal -- ini melawan sikap maniak.
Lalu apa yang akan terjadi ketika Yesus Kristus datang sebagai Hakim nanti? Mari aktifkan imajinasi kita -- bagaimana jika PD III terjadi melibatkan semua negara Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika, Asia, Australia? Bagaimana jika terjadi tsunami serempak di lautan Pasifik, Atlantik, Arktik, India-Indonesia, Selatan? Bagaimana jika gunung-gunung di bumi ini serempak meletus? Bagaimana jika terjadi gempa bumi, angin puting beliung / taufan secara serempak? Apa yang dimaksud dengan "langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap"? Ilmu pengetahuan tradisional mengatakan bumi terdiri dari 4 unsur -- udara, tanah, air dan api. Ilmu pengetahuan modern mengatakan bahwa bahkan keempat unsur itu adalah kumpulan dari unsur-unsur dasar materi dan energi. Api sedahsyat apa pun tidak bisa melenyapkan hanya mengubahkan unsur-unsur dasar tersebut. Kita mengetahui juga bahwa yang tampak sebagai hutan, bukit dan gunung, sawah dan ladang, sungai, danau dan laut dan semua yang permai dan seakan permanen di muka bumi ini hanyalah kerak tipis yang melingkupi inti lautan magma api perut bumi. Semuanya ini ada karena Allah memfirmankan keber-ada-annya -- maka hanya satu kesimpulan bagaimana keber-ada-an ini boleh lenyap atau kembali ketidak-ber-ada-an -- yaitu jika Yang berfirman mengadakan menarik fiman-Nya dari menopang yang ada atau mengucapkan firman yang mengakhiri semua yang ada ini.
Marilah karena itu kita pastikan bahwa segala investasi pikiran, tenaga, dana, doa kita di kehidupan kini sungguh berbagian dalam hal-hal kekal kelak dalam Kerajaan-Nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar