Rabu, 04 Juli 2018

Menolak Pengejek Kebenaran

Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. -- 2 Petrus 3:3-7


Ada banyak ragam ajaran sesat. Ada yang menolak salah satu dari dwi-sifat Yesus Kristus -- entah Keallahan atau kemanusiaan-Nya; ada yang mengajarkan dualisme dikotomis darii realitas termasuk hidup manusia dengan akibat entah menindas atau mengumbar kejasmanian karena hanya mementingkan kerohanian; ada yang menolak kebangkitan tubuh, dlsb. Kini Petrus bicara tentang ajaran yang bukan saja menolak tetapii bahkan mengejek, menganggap lelucon janji Tuhan Yesus bahwa Ia akan datang kembali untuk membangkitkan orang mati, menghakimi orang yang hidup dan yang mati, menggenapi Kerajaan Allah dengan menciptakan langit baru dan bumi baru. Antara menolak dan mengejek kedatangan Yesus dengan hidup menurut hawa nafsu ada hubungan saling sebab-mengakibatkan -- demikian juga kesesatan dalam doktrin yang satu hampir selalu berjalan seiring dengan kesesatan dalam doktrin lain yang pasti berujung di pola kehidupan nyata yaitu hidup lepas kendali, dalam dosa, dikuasai oleh kuasa pembinasaan. Argumen mereka adalah dari dulu, sekarang sampai nanti hidup dan alam berlangsung terus. Maka tidak akan terjadi peristiwa kedatangan Yesus yang akan merevolusi segala yang ada ini dan mentransformasi secara radikal. 
Petrus  melawan para pengejek ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali dengan dua argumen. Pertama, firman Allah berkuasa dan apa yang Allah firmankan pasti terjadi. Itu telah terjadi dalam penciptaan segala sesuatu. Maka apa yang telah Ia firmankan melalui para nabi dan yang telah diperingatkan oleh Yesus Kristus sendiri bahwa zaman ini akan berakhir dengan kedatangan-Nya, itu pasti juga akan terjadi. Kedua, Petrus menyatakan kebebalan para pengejek itu -- ia memakai kata yang diterjemahkan sebagai "tidak mau tahu," atau "ignorant," atau sengaja mengabaikan sesuatu yang ada seolah tidak ada -- bahwa firman yang bicara tentang penghukuman di zaman Nuh benar-benar digenapi. Dan bahwa kenyataan yang digunakan oleh argumen para pengejek yaitu bumi dan manusia tetap berlangsung, ini adalah akibat firman Allah masih menopang dan memelihara dalam rahmat-Nya sambil mempersiapkan bagi penghukuman akhir dengan api murka-Nya nanti.
Ajaran sesat di akhir zaman akan menjadi-jadi, para penganjurnya akan mengejek orang percaya yang berpegang pada ajaran benar firman Tuhan. Kesesatan disertai kekuatan ejekan sangat besar daya tariknya sebab itu bisa menggoda orang untuk ingin diterima, dianggap sealiran, seirama ajaran yang lebih modis, dst. Karena itu supaya sanggup menolak kesesatan kita harus sungguh memahami argumen-argumen kebenaran yang berasal dari ajaran dan peristiwa yang dicatat dalam Alkitab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar