Kamis, 12 Juli 2018

Hari Tuhan (4)

Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. -- Yesaya 11:6
Sungguh, Akulah yang dinanti-nantikan pulau-pulau yang jauh; kapal-kapal Tarsis berlayar di depan untuk membawa anak-anakmu laki-laki dari jauh, perak dan emasnya dibawa serta, untuk nama TUHAN, Allahmu, dan oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, sebab Ia mengagungkan engkau. -- Yesaya 60:9
Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." -- Wahyu 21:1-4
Makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. -- Roma 8:21-22
Hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.  -- Petrus 3:10-15

Apa maksud bumi dan langit yang sekarang ini akan dimusnahkan oleh gemuruh yang dahsyat dan api? Apakah bumi dan langit yang sekarang ini sama sekali akan punah dalam arti ditiadakan serta bumi baru dan langit baru nanti sama sekali baru serta tidak ada hubungannya dengan yang sekarang? Ini bukan pertanyaan yang semata spekulatif, sebab bagaimana kita memahami jawabannya akan berpengaruh pada bagaimana kita menjalani kehidupan di langit-bumi kini!
Alternatif pertama, bumi dan langit kini akan berlangsung terus. Tidak akan ada kiamat, karena tidak akan ada penghakiman akhir, Tuhan tidak akan memenuhi janji dan peringatannya. Apabila demikian, apa perlunya orang hidup mengantisipasi dan mengharapkan kedatangan Tuhan, apa gunanya hidup suci dan saleh? Jelas, ini pandangan yang ditolak rasul Petrus, ditolak oleh Paulus, oleh para nabi Perjanjian Lama dan oleh Yesus Kristus sendiri.
Alternatif kedua, bumi dan langit yang sekarang ini akan dihukum, dibinasakan, dilenyapkan. Alasannya jelas, karena dosa yang telah mencemari, merusakkan dan membelokkan ciptaan serta semua makhluk di dalamnya dari maksud pertama Allah mencipta. Jika ini benar yang akan terjadi, tidak heran bila banyak orang percaya menjadi apatis, pesimis, tanpa harapan mengenai kenyataan hidupnya kini. Kerja tidak perlu bersungguh sebab tidak ada hubungannya dengan yang kekal nanti, semua kegiatan budaya, sosial, ekonomi, politik sesungguhnya tidak perlu sebab toh nanti semua ini akan musnah. Lalu, apakah sungguh ini jawaban yang benar, jika berimplikasi buruk seperti itu?
Alternatif ketiga, bumi dan langit yang sekarang memang akan dihukum, dibakar oleh api dari segala sesuatu yang telah dicemari dosa, supaya terjadi proses pemurnian dan di dalam serta melalui tindakan penghukuman-pemurnian itu Allah bekerja menghasilkan langit baru dan bumi baru, dalam artian yang sungguh baru tanpa ada unsur, anasir, sifat rusak, cemar, dosa dari yang lama ini. Melihat beberapa wahyu Alkitab sepertinya pandangan ini yang lebih mendekati kenyataannya nanti. Mengingat juga bahwa semua karya Allah dalam Yesus Kristus menyebabkan Ia berinkarnasi, mati dan bangkit, serta di keadaan pasca-kenaikan Ia membawa semua tanda-ajaib karya kematian-Nya, dan bahwa kebangkitan Yesus adalah kebangkitan Yesus yang sama yang juga bertubuh meski tubuh kemuliaan... maka, cukup dapat diterima bahwa langit baru dan bumi baru kelak masih ada hubungannya dengan langit dan bumi kini, meski secara radikal berbeda dalam hal ketiadaan dosa dan kefanaan.
Jika demikian, maka dalam menjalani kehidupan ini kita bukan saja harus memiliki motivasi, sifat dan cara yang benar tetapi juga boleh mengandai-andai bahwa dengan yang nanti masih ada dari yang kini boleh kita bawa sebagai persembahan kepada Tuhan dan boleh kita hayati lanjut dengan penuh kesukaan. Itu sebabnya orang Kristen tidak saja boleh tetapi harus berdampak nyata dalam bidang kesehatan, ekologi, politik, ekonomi, pendidikan, dst. sebab di langit baru bumi baru kelak kita bukan hanya akan bersantai kekal selamanya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar