Selasa, 10 Juli 2018

Hari Tuhan (2)

Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. -- 2 Petrus 3:10-12

Kesadaran bahwa Hari Tuhan akan diiringi gemuruh dahsyat lenyapnya langit dan api yang akan menghanguskan serta melenyapkan segala sesuatu di bumi ini harus ada pada kita orang percaya dan perlu membangkitkan sistem nilai, pola hidup serta tingkah langkah berbeda ketimbang orang yang mengejek ajaran ini. 
Pertama, tidak ada apa pun dalam hidup ini yang patut diberi nilai utama, dipertamakan, dinilai kekal kecuali Tuhan, hubungan kita dengan-Nya, kenyataan kita sungguh melakukan kehendak-Nya. Semua yang lain dari itu, betapa pun kita memperolehnya dan mengamankannya dengan usaha sekuat daya --  uang, harta, rumah, benda-benda berharga, deposito, kerajaan bisnis, dlsb. -- akan musnah  Semua yang kita perjuangkan dan peroleh dengan motivasi dan cara yang egois, berdosa tidak mengandalkan Tuhan tidak akan tahan api ujian pada Hari Tuhan kelak, Bayangkan bagaimana perasaan kita apabila seperti yang Paulus peringatkan sesudah api penghakiman Tuhan berlaku ternyata seluruh hidup dan milik serta perbuatan kita selama ini hanya jerami belaka, dan bukan hal-hal yang mulia dan kekal. Lalu bagaimana supaya kita dan seluruh kegiatan hidup kita tidak kedapatan hanya jerami belaka? Jawabnya jelas dan tegas: hidup yang kudus dan hidup yang saleh -- hagios dan eusebeia -- holiness dan godliness -- artinya, terus menerus berusaha untuk disucikan dari unsur-unsur dosa dan terus menerus berusaha untuk menambah-numbuhkan iman dengan sifat, tindakan, perilaku yang makin sepadan dengan kodrat ilahi. 
Berarti pekerjaan, usaha, bisnis, investasi, perolehan-pengelolaan-pemakaian harta, berbagai bentuk pelayanan gerejawi. dlsb. harus kita jadikan arena di dalam mana kita melatih kesucian dan kesalehan kita berkembang dan bertumbuh. Jadi orang yang menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali bukan lalu menjadi sembarangan dalam pekerjaan, penataan dana, pengerahan daya, dlsb., juga pasti tidak melakukan semua itu seakan dunia inilah surga dan tempat untuk kita hidup selamanya; melainkan, seluruh karier kehidupan kita kini apa pun bentuk panggilan yang Tuhan percayakan kepada kita, akan kita berdayakan di dalam sistem nilai, pola hidup, prinsip tingkah langkah yang mengasihi Tuhan, menghormati hidup, mengasihi sesama seperti diri sendiri. Inilah jenis kehidupan yang kelak akan bernilai kekal di api pengujian Hari Tuhan kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar