Senin, 02 April 2012

Arti Perjamuan Kudus (1)

Perjamuan Tuhan, Perjamuan Kudus, Ekaristi, Misa. Entah kita menyebutnya dengan nama apa tidak jadi soal. Tidak, sama sekali tidak masalah. Ada masa ketika peperangan dahsyat teologis, budaya, dan politis berlangsung tentang bagaimana Anda menafsirkan apa yang dikatakan dan dilakukan pada ibadah pemecahan roti (jika kita memberinya nama yang netral), dan label apa yang Anda berikan untuknya. Masa itu praktis telah lewat. Tanpa disadari oleh setiap orang sepanjang dua abad terakhir telah terjadi penyatuan antara kebanyakan gereja Kristen tentang apa yang mereka pikir terjadi di pelayanan ibadah utama ini, apa artinya, dan bagaimana agar kita mendapatkan yang terbaik darinya. Tentu saja masih ada sisa-sisa masalah. Saya harap bagian ini akan mulai menyingkirkan sebagian dari sisa masalah itu.
 Tiga hal sebagai pembukaan. Pertama, kita memecah roti dan minum anggur bersama, menceritakan kisah Yesus dan kematian-Nya, sebab Yesus tahu bahwa tindakan ini akan menjelaskan arti kematian-Nya secara yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh hal lainnya – baik teori atau ide cerdas mana pun. Pada akhirnya ketika Yesus mati untuk dosa-dosa kita itu bukan supaya Ia dapat memenuhi pikiran kita dengan ide-ide yang benar, betapa pun pentingnya ide-ide itu, melainkan agar Ia dapat berbuat sesuatu yaitu melepaskan kita dari kejahatan dan kematian.
dari buku Hati & Wajah Kristen: Terwujudnya Kerinduan Manusia & Dunia oleh Dr N. T. Wright

Tidak ada komentar:

Posting Komentar