Jumat, 27 April 2012

Tempat untuk Seks

         Jangan berzinah.
         Keluaran 20:14

Apakah tempat dan tujuan seks? Allah ingin agar pengalaman “menjadi satu daging” merupakan ungkapan dan peninggian yang disadari oleh para pasangan, yang karena telah saling memberi diri, kini mereka bersama saling memiliki, masing-masing memerlukan pasangannya demi terjadinya kelengkapan dan keutuhan (Kej. 2:18-24). Inilah kasih yang pasangan suami-istri lakukan ketika mereka menyatu tubuh. Anak-anak dilahirkan dari relasi ini tetapi itu bersifat sekunder; yang mendasar ialah pengayaan relasi mereka sendiri melalui tindakan saling mengenal secara berulang sebagai pribadi-pribadi yang saling memiliki secara eksklusif dan tanpa reserve. Jadi tempat untuk seks ialah dalam kesetiaan timbal balik seumur hidup, yaitu dalam pernikahan, di mana ungkapan seksual semakin kaya sementara pasangan suami-istri makin saling mengalami kesetiaan kasih masing-masing dalam relasi total.
        Dari sini mengikuti bahwa seks tidak resmi di luar nikah (disebut perzinahan jika salah satu sudah menikah, percabulan jika belum) tidak dapat memenuhi ideal dari Allah, sebab sifatnya yang tidak memenuhi konteks kesetiaan yang dijanjikan. Dalam seks kasual, seorang pria bukan mengasihi seorang perempuan tetapi memakai dan menyalahgunakannya (meski si perempuan bisa jadi mau menerima perlakuan itu). Demikian juga masturbasi sendirian tidak memenuhi ideal dari Allah; seks ditujukan untuk relasi, bukan untuk pemuasan diri. Dan relasi yang dimaksudkan bersifat heteroseksual semata; Allah melarang dan menghukum praktik homoseksual.
        Pada masa kini perlu dinyatakan, bahkan diteriakkan, bahwa menjalani kehidupan yang tidak mengalami tindakan seksual jasmani karena Allah menginginkan itu, tidak menyebabkan bahaya atau membuat kepribadian orang menjadi kerdil. Tidak semua yang ingin memiliki partner seksual yang bisa mendapatkannya, tetapi apa yang Allah panggil untuk kita jalani akan Ia sanggupkan untuk kita menjalaninya.

Apakah kita bersikap seolah dosa seksual adalah dosa terburuk dari dosa lain dan bahwa pengampunan total untuknya tidak mungkin terjadi? Apakah sikap ini alkitabiah?
Berdoalah ntuk diri Anda atau orang lain yang bergumul tentang pencobaan seksual.
Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - Dr james I Packer (Waskita Publishing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar