Selasa, 17 April 2012

Tumbuh dalam Anugerah

Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
2 Petrus 3:18


Mengapa sebagian orang Kristen puas dalam keadaan rohani yang kerdil? Mungkin mereka sama sekali tidak tahu bahwa kita diminta untuk bertumbuh. Yang lain mungkin takut untuk berubah. Atau sebagian lainnya membandingkan diri dengan orang Kristen lain dan merasa diri sudah cukup baik. Kita semua harus menerima isu pertumbuhan rohani ini dengan lebih serius.

            Pertumbuhan dalam anugerah tidak dapat sepenuhnya disamakan dengan pertumbuhan jasmani, namun ia dapat terjadi dan dapat diketahui. Apakah kita tumbuh atau tidak, akan terlihat dari respons kita kepada saat krisis dan tekanan tak terduga. Semakin jauh kita telah bertumbuh, semakin mantap kita berdiri, dan semakin kuat tekad kita untuk taat.

            Karena setiap kita berbeda, pertumbuhan dalam anugerah tidak sama cepat dan tidak menghasilkan pengalaman yang sama. Namun sasarannya untuk tiap kita sama – kita harus menghasilkan kepenuhan buah Roh dalam kehidupan kita dan menjadi serupa penuh dengan Tuhan kita.

            Kita sendiri tidak dapat menilai dengan baik apakah kita telah tumbuh dalam anugerah sebab sebagian besar dari pertumbuhan itu terjadi tanpa kita sadari. Tetapi dalam batas tertentu kita dapat mengenali terjadinya pertumbuhan dengan menanyakan pertanyaan berikut.  Apakah hal yang kini dapat saya buat yang tadinya tidak sanggup saya lakukan tanpa pertolongan kekuatan-Nya? Mengambil contoh rasul Petrus, ia akan menjawab “Tuhan telah memberikanku kestabilan dan hikmat yang tadinya tidak kumiliki.” Demikian juga Yohanes yang tadinya dijuluki anak halilintar, telah berubah menjadi rasul kasih. Seperti itulah proses pertumbuhan menyatakan dirinya dalam dia.


Apakah yang telah Tuhan lakukan untukku yang tidak sanggup aku buat sendiri?

Terima kasih Tuhan, untuk bukti pertumbuhan anugerah dalam hati saya. Aku ingin terus bertumbuh sebagai seorang Kristen, tolong aku mengalaminya demi Yesus.

Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu oleh Dr James I Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar