Senin, 23 April 2012

Sepuluh Hukum

Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:  "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku…  Jangan mengingini rumah sesamamu;…atau apapun yang dipunyai sesamamu." - Keluaran 20:1-3, 17

Janganlah kita seperti orang Farisi, yang mengetahui isi Sepuluh Hukum namun tidak sungguh menangkap maksudnya.
          Allah memberi perintah ini kepada Israel dalam sifat-Nya sebagai Yahweh, Allah dan Penebus mereka. Kesetiaan kepada Allah mereka dan ungkapan syukur atas karya anugerah-Nya harus menjadi motif bagi ketaatan mereka. Hukum diberikan kepada mereka bukan agar mereka berusaha mendapatkan perkenan dan penerimaan-Nya (yang sudah mereka terima) melainkan untuk membimbing mereka dalam menghidupi kehidupan yang menyukakan Dia dan membawa mereka ke kepenuhan berkat-Nya.
          Meski sembilan perintah berbentuk pernyataan negatif, di dalamnya tersirat prinsip positif: yaitu, berikan kesetiaan total Anda kepada Allah; dalam segala perlakuan dengan-Nya, pikirkan Dia saja sebagaimana Ia telah menyatakan diri-Nya dan bukan dalam pengertian lain; selalu menghormati; pakai hari istirahat mingguan Anda untuk menyembah Penciptamu dan Penebusmu serta tolonglah orang lain; hormati dan kasihi sesamamu dan usahakan kesejahteraan mereka; hormati kekudusan janji nikah dan integritas lawan jenis; hormati kemilikan; berlakulah benar dan jujur; puaslah akan apa yang Allah berikan kepadamu.
          Meski dinyatakan dalam ungkapan tindakan yang kelihatan, perintah itu menyentuh hati, memanggil kita untuk berhasrat dan bersikap benar.
          Perintah-perintah itu diberikan sebagai tuntutan perjanjian Allah atas Israel, tetapi prinsip yang mewujud di dalamnya berpulang ke penciptaan. Yang mereka tunjukkan ialah kenyataan hidup yang ideal, bukan saja bagi umat Israel tetapi juga bagi semua manusia.
         
Jika Sepuluh Hukum bersifat positif, mengapa mereka dipaparkan dalam kalimat negatif?
Tuhan, saya kembali memohon tentang ketaatan dalam hal berikut…

Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu oleh Dr James I Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar