Sabtu, 14 Juli 2012

Model Doa Ignatian


Embusan Udara Gunung:
Sebuah Meditasi-Doa di Hari Kenaikan

Mulailah dengan membaca kisah tentang kenaikan dalam Matius 28:16-20 dan  Kisah Para Rasul 1:6-9.

            Bayangkan diri Anda di Gunung Kenaikan, bersama para murid. Jika Anda belum pernah ke Palestina, pilih salah satu bukit yang Anda tahu dan suka, mungkin dari daerah Anda sendiri atau dari suatu pengalaman liburan. Bukit itu bisa berfungsi untuk maksud doa juga.

            Sambil Anda menanti bersama para murid, pikiran Anda menerawang ke kejadian-kejadian menjelang kenaikan.

            Anda kilas balik ke kepedihan dan misteri penyaliban. Kasih tergantung di salib karena dosa-dosa, kita telah menyalibkan-Nya dan Ia berkata, “Aku tidak akan menyerah–dan Aku tak akan membalas.” Ingatlah kata-kata Alkitab:


Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (Yes. 53:3-5)

            Lalu Anda mulai berpikir tentang misteri kebangkitan. Kasih bisa dimatikan tetapi tidak dapat ditahan oleh maut dalam kematian. Kebencian, meski membunuh, memiliki kematian di hatinya dan akan hancur sendiri, sementara kasih, meski mati memiliki hidup di hatinya dan akan bangkit kembali. Jadi Yesus hidup, dan laporan tentang kebangkitan-Nya berdatangan dari banyak sumber: dari perorangan, dari kelompok-kelompok kecil, dari kelompok lebih besar dan sekali dari kumpulan berjumlah lima ratus orang (1Kor. 15:3-8).

            Para murid bingung. Sebagian ragu (Mat. 28:17), tetapi kemuridan terbukti lebih kuat daripada keraguan. Kristus telah memanggil Anda juga ke Gunung Kenaikan, dan kini Anda di sini.

            Kemudian tiba-tiba Yesus tampak bersama Anda. Ia terlihat mulia. Anda tergerak untuk menyembah, seperti Tomas ketika ia mengucapkan perkataan terkenal itu “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh. 20:28).

            Bayangkan kejadian itu. Ambil waktu Anda. Sebagaimana dikatakan oleh St. Teresa, “Tergesa-gesa adalah kematian doa.” Jadi diamlah, lihat, dan dengar.

            Yesus bicara tentang hal Ia menjadi raja. “"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Mat. 28:18). Terimalah Ia sebagai raja–dalam tubuh Anda, akal budi Anda, roh Anda, sikap Anda, relasi Anda, dan gaya hidup Anda. Terima otoritas-Nya sebagai raja dalam waktu dan dalam kekekalan.

            Ia bicara tentang pengutusan-Nya dan pengutusan Anda juga. Anda harus masuk ke dalam dunia bagi Dia. Anda tidak saja harus menjadi seorang murid tetapi memuridkan orang lain (Mat. 28:19). Anda harus menjadi saluran kasih-Nya, kuasa-Nya, maksud-Nya. Terimalah pengutusan ini.

            Ia bicara  tentang kemahahadiran-Nya. Hari Kenaikan adalah perayaan tentang kemahahadiran Yesus. Semasa pelayanan-Nya di bumi dan bahkan semasa empat puluh hari sesudah Paskah, Yesus hanya hadir di satu tempat pada satu saat, tetapi kini semua pembatasan waktu dan ruang telah disingkirkan. Kita memiliki janji-Nya, jaminan-Nya: “Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20). Terimalah dan rayakan firman-Nya.

            Kemudian, di puncak Gunung Kenaikan awan mulai mengitari Yesus. Awan makin lama makin tebal sampai Ia tidak lagi terlihat. Dalam pengistilahan tradisional terjemahan Alkitab, “awan menutup-Nya dari pandangan mereka” (Kis. 1:9). Ketika awan kembali cerah, Ia telah pergi–pergi ke takhta-Nya.

            Di manakah takhta-Nya? Di surga. Dalam kata-kata Pengakuan Iman Nicea, “Ia naik ke dalam Surga dan duduk di sebelah kanan Bapa”–melampaui ruang dan waktu. Usahakan yang mustahil. Bayangkan sang Kristus kosmis.

            Takhta-Nya juga di dalam hati tiap orang percaya. Sekali lagi tegaskan ulang pentakhtaan-Nya dalam kehidupan Anda. Sebagaimana ditulis oleh Caroline Maria Noel dalam himne “Di Hadapan Nama Yesus”:

Dalam hatimu takhtakan Dia;
Di sana biarkan Ia menaklukkan
Semua yang tidak kudus,
Semua yang tidak benar;

Mahkotakan Dia sebagai Komandanmu
Dalam saat pencobaan,
Biarkan kehendak-Nya merangkulmu
Dalam terang dan kuasa-Nya.


  • Ingat Anda tunduk di bawah sang Raja (Flp. 2:10).
  • Ingat Anda adalah prajurit sang Raja (1Tim. 6:12).
  • Ingat Anda adalah anggota Keluarga Kerajaan dan berbagi dalam otoritas dan kuasa sang Raja (Why. 1:6).
Resapi kesan tentang status dan peran Anda sementara Anda mengklaim dan mempraktikkan kemahahadiran-Nya. Ini adalah suatu pengalaman yang menyembuhkan. Berada bersama Yesus selalu berakibat demikian. Ini juga pengalaman yang memberdayakan. Jadi bawa kepada Yesus siapa saja yang Anda ingin doakan. Pegangi mereka di hadapan sang Kristus kosmis. Pegang mereka di hadapan Kristus yang bertakhta di hati Anda. Ingat bahwa Ia bersama Anda dan Ia bersama mereka yang Anda doakan. Tegaskan kehendak Kristus yang kudus dan menyembuhkan, sang Raja yang telah naik dan maha hadir.

            Tetaplah dalam tempat kudus ini, hiruplah udara di Gunung Kenaikan ini selama yang Anda inginkan. Dengarkan pengutusan spesifik apa yang sang Raja mungkin ingin berikan bagi Anda.

            Lalu ketika waktunya tepat, sambil Anda turun dari puncak gunung, berdoalah:

Allah Mahakuasa, melalui Kristus Raja kami, aku persembahkan kepada-Mu jiwa dan tubuhku. Utuslah aku pergi dalam kuasa Roh-Mu ke dalam hidup dan kerja demi kepujian dan kemuliaan-Mu. Amin.

            Anda mungkin perlu melatih metode doa ini beberapa kali sebelum doa ini menjadi hidup bagi Anda. Saya harap cepat atau lambat doa ini akan bercahaya bagi Anda dengan sinar Yesus dan menjadi suatu cara doa yang mengasyikkan, membebaskan, menterapi Anda. Saya harap Anda dan mereka yang Anda doakan akan mendapat manfaat sementara Anda mempersembahkan doa ini dan diri Anda kepada Allah. Namun demikian jika metode doa ini tidak cocok bagi Anda, tidak perlu khawatir; doa Ignatian memang tidak tepat bagi semua orang. Jika Anda bukan tipe Ignatian, coba bentuk doa penyembuhan yang lain. Allah tidak terbatas, dan jalan-jalan doa kepada-Nya pun tidak terbatas. Mungkin akan menolong mencoba metode alternatif doa-Alkitab ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar