Jumat, 14 Februari 2014

Menantikan Saat Penyempurnaan

Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN. - Mazmur 36:7

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.  Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Roma 8:18-23
 
Jangan pernah ada kesan bahwa Allah kurang bijak, tidak baik, tidak cukup berkuasa untuk memelihara, menyelamatkan dan menyempurnakan. Ide itu datang dari si jahat -  seperti nyata ketika ia mencobai Adam/Hawa, juga Tuhan Yesus. Maka jangan pernah ragukan pemeliharaan-Nya sehingga kita enggan memberi dan berbuat baik karena khawatir sediaan kita tidak cukup. Jangan pernah abaikan tuntunan dan penyertaan-Nya yang menjamin kita tiba ke sasaran kekal: kebangkitan tubuh, penyempurnaan segala sesuatu kelak. Maka mari terus belajar tidak lekat pada dunia yang sementara itu tetapi jadilah musafir yang lincah maju menaati aba-aba komandan hidup kita.

Allah Pencipta dan Penyelamat,
Pemazmur mengatakan bahwa dalam kasih-Mu yang tidak pernah gagal, Engkau telah memelihara baik makhluk juga manusia.Terima kasih Engkau memerhatikan dan melindungi kami.
Dengan puji syukur kami ingin ikut serta dalam rahmat pemeliharaan-Mu
bagi dunia ini dan untuk sesama kami yang menantikan uluran tangan-Mu.
Terima kasih bahwa Yesus sudah datang, melayani, mati dan bangkit
dan sambil menantikan Dia kembali, Yesuslah kini teladan kami dalam hidup dan karya. Ialah pengharapan kami akan kemuliaan sejati.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar