Senin, 10 Februari 2014

Percaya apa/siapa? Menyukakan siapa?



Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri. Ingatlah pada TUHAN dalam segala sesuatu yang kaulakukan, maka Ia akan menunjukkan kepadamu cara hidup yang baik. - Amsal 3:5-6 (BIS)

Adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. - Galatia 1:10

Mengandalkan sumber daya kita sendiri dan mengatur strategi hidup, kerja, studi, bisnis bahkan pelayanan dengan semangat "menyenangkan manusia" - sudah menjadi terbiasa dalam keseharian kita. Marilah kita berpegang pada prinsip firman hikmat -- bahwa hanya orang yang menaruh percaya, keyakinan, kemantapan, pengharapan, keamanan, kedamaian di dalam Tuhan yang akan mengalami pimpinan nyata-Nya yang menghasilkan hidup yang "berhasil" menurut rencana-Nya yang kekal dan bukan menurut "pandangan manusia" yang sangat rentan kekeliruan. Mari belajarlah menjadi murid Kristus yang dari waktu ke waktu bertanya-tanya kehendak Allah, memohon petunjuk dan pemberdayaan Roh, dan menaklukkan kehendak, rencana, pertimbangan sendiri ke bawah kedaulatan-Nya.

Bapa yang penuh hikmat dan kuasa,
Terima kasih untuk begitu banyak hal yang kami alami / miliki yang semata adalah karunia-Mu di luar kendali kami (nafas, fungsi otak & syaraf, kesempatan untuk bertumbuh dlsb.). Ajarlah kami mengingat-ingat terus bahwa hasrat-Mu untuk kami jauh lebih sempurna dan baik ketimbang kesanggupan kami mengatur diri kami sendiri. Tolong kami bukan saja saat ini tetapi sejam kemudian, sepanjang hari, seterusnya dalam hidup kami untuk terus mempercayakan hidup kepada kepemimpinan-Mu. Dalam satu nama yang terpercaya, Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar