Kamis, 19 Januari 2017

Manusia (2)

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita..." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka... TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup... TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."  -- Kejadian 1:26-28; 2:7, 18, 21-23

Allah Kasih adanya, manusia yang adalah gambar-rupa-Nya pun bersifat dan berpotensi kasih. Allah adalah Pribadi-pribadi sepadan, serasi, semisi, setujuan, manusia gambar-Nya pun dimaksudkan Allah untuk demikian. Di dalam kesegambaran itu terdapat beragam misi antara lain agar manusia menjadi komunitas, maka Allah secara khusus melekatkan kepada kasih universal antar manusia dengan kasih eksklusif antar pribadi-pribadi berbeda gender yaitu lelaki dan perempuan dalam hubungan suami-istri. Kasih universal adalah bingkai, kasih eksklusif adalah daya intinya. Allah melekatkan kepada kasih eksklusif keragaman gender dan seksualitas khas kita: laki-laki dan perempuan. Dan universalitas-eksklusivitas kasih ini ditempatkan Allah sebagai daya yang menumbuh-kembangkan jejaring realitas dunia dan bumi kita. Maka hal ini patut kita syukuri, pelihara dan hormati. Mari kita hormati Allah dan diri kita dengan mengembangkan universalitas-eksklusivitas kasih manusia ini dalam lingkup kesetaraan dan keragaman gender serta sifat khas seksualitas masing-masing kita dengan pertolongan kuasa kasih-kudus-Nya.

TIPS: Perhatikan orang lain untuk menemukan diri sendiri. Kasihi orang lain sebagaimana kita mengasihi diri sendiri maka kasih diri sendiri tidak mengerdil melainkan mengembang.

Doa & Syafaat: Kita hidup dalam zaman yang mengabur-kacaukan maksud ilahi tentang gender dan seksualitas. Mohon kemurahan-Nya karena kita mungkin terpengaruh, mohon kuasa-Nya untuk kita menghidupi maksud ilahi untuk manusia, mohon anugerah-Nya agar orang Kristen dan gereja dapat menjadi garam dan terang bagi mereka yang bergumul tentang gender dan seksualitas dirinya.

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hokum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar