Selasa, 17 Januari 2017

Penciptaan (10)

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: ... Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya... Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. -- Kejadian 1 & 2

Di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama seperti singa, yang kedua sama seperti anak lembu, yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang. Masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."  -- Wahyu 4:6-11

Alkitab tidak mengajarkan penciptaan adalah akibat dari konflik antara para dewa, atau hasil dari dewa yang lebih rendah, sebagaimana yang diajarkan dalam mitos-mitos penciptaan berbagai bangsa di dunia ini. Allah adalah satu-satunya yang kekal, di samping Dia tidak ada yang lain setara dengan-Nya. Maka kita tidak boleh -- sadar atau tidak sadar -- memandang konflik baik dan jahat seakan dua kekuatan yang sama kuat dan abadi. Memang ada kejahatan dan sumbernya yaitu Iblis, tetapi sebagaimana gelap adalah ketiadaan terang demikian pun kejahatan tidak bersubstansi melainkan hanya disebabkan terjadinya penyimpangan dari kebaikan. Iblis sumber pencobaan, kejahatan dan berbagai kemalangan adalah makhluk yang diciptakan Tuhan. Kedudukannya lebih rendah dan sudah dikalahkan oleh Tuhan Yesus. Maka dalam segala teori dan praktik kita dalam keseharian dan pelayanan hendaknya kita mengingat prinsip Penciptaan, kemenangan Kristus, kemakhlukan dan kekalahan iblis serta memperlakukan segala masalah yang kita hadapi dalam perspektif ini. Allah yang kasih adanya adalah pemrakarsa penciptaan, maka Alkitab mengajarkan segala, seluruh, setiap ciptaan adalah baik dan sungguh amat baik adanya. Zat, materi, energi, tumbuhan, unggas, isi lautan, binatang, tubuh manusia -- semua sungguh baik adanya. Karena itu kita patut bersyukur akan kasih-Nya yang menghasilkan semua yang baik dalam dunia kita dan mengelola serta memelihara secara bertanggungjawab dalam perspektif kasih dan dalam relasi kita yang benar dengan Tuhan. 

TIPS: Perlu introspeksi adakah yang secara konsep atau praktis, sadar atau tidak, kita berikan kedudukan setara Allah Pencipta Mahakasih Mahakuasa, dalam kehidupan kita.

Doa & Syafaat: Agar orang Kristen dan gereja memuliakan KeTuhanan Allah atas tatanan ciptaan -- materi, sosial, ekonomi, politik, ekologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar