Kamis, 16 Februari 2012

Saudara-saudari dalam Kristus

Kamu semua adalah tubuh Kristus.
1 Korintus 12:27


Bersatu dengan Kristus berarti juga bersatu dengan semua lainnya yang milik Kristus. Dalam Kristus, sesama orang yang percaya Kristus adalah saudara saya, sebab keduanya termasuk keluarga yang sama. Lebih dari itu, orang itu juga bagian dari saya. Sebab keduanya terhubung secara vital dengan Juruselamat yang sama, maka kami terhubung secara vital satu kepada lain (Efs. 4:25).

            Ajaran Perjanjian Baru tentang umat perjanjian Allah, gereja, bertumpu atas dasar ini. Paulus menggambarkan kesatuan ganda ini – dengan Kristus dan dalam Kristus dengan satu sama lain – tidak kurang dengan empat metafora organis untuk gereja: tubuh Kristus, mempelai Kristus, manusia baru dalam Kristus, dan Bait Allah. Tiga dari gambaran ini menunjuk langsung kepada penundukan gereja kepada Kristus. Ia adalah kepala tubuh, suami, dan batu penjuru gereja (Efs. 1:22-23; 5:23-24; 2:20-22). Tiga dari gambaran ini menunjuk ke destini gereja dalam Kristus: tubuh, manusia baru, dan Bait tumbuh menuju kesempurnaan yang telah ditentukan (Efs. 4:12-16; 2:21). Dan tiga dari gambaran itu menunjuk ke relasi timbal balik keterlibatan dan kebergantungan secara baru yang mengikat orang yang telah diperbarui bersama dalam Kristus. Dalam tubuh, semua adalah anggota satu kepada lain; dalam manusia baru perbedaan ras, seks, dan sosial pun diatasi (Gal. 3:28; Efs. 2:15-22); dalam Bait Allah batu-batu dipersatukan menjadi integrasi kokoh (Efs. 2:21).

            Dari semua bagian ini kita belajar bahwa dalam dan di bawah Kristus, orang Kristen dipanggil untuk menyatu serasi satu dengan lainnya, saling merasa satu kepada lain, dan bersama hidup dalam kash, kesetiaan, dan kepedulian.


Secara perseorangan dan dalam gereja lokal kita, seberapa serius kita menerima pengajaran tentang kesatuan kita dengan semua orang Kristen lain dalam Kristus ini?

Tuhan, tolongku melakukan kegiatan hari ini, sebisa mungkin menjadi suatu respons sadar kepada kebutuhan orang lain (entah kebutuhan bersama, pribadi, atau pertolongan praktis).

Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - karangan Dr James I Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar