Rabu, 06 Juni 2018

Keselamatan Dinamis

Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. -- 2 Petrus 1:3-4

Kebanyakan kita menganggap bahwa keselamatan adalah pengampunan dan pelepasan dari dosa serta hak untuk masuk surga. Benarkah gagasan tentang keselamatan seperti ini? Mari kita lihat dari inspirasi Roh dalam perspektif Petrus.
Nas luar biasa ini terdiri dari tiga unsur: apa yang Tuhan Allah kerjakan, proses apa yang semua pemercaya harus jalani, dan apa tujuan akhir dari proses keselamatan ini.
Kita terbiasa dengan penjelasan tentang apa yang Yesus Kristus buat untuk menyelamatkan kita, yaitu hidup-mati-bangkit-naik-datang kembali-Nya. Nas ini membentangkan tindak-lanjut Allah dalam mengimplementasikan keselamatan di dalam para pemercaya, yaitu kuasa ilahi-Nya, anugerah-Nya untuk kita boleh hidup dan saleh, janji-janji yang sangat berharga dan sangat besar. Jelas ini bukan hanya bicara tentang karya objektif Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita, namun lebih bicara tentang pen-subjektif-an karya Yesus Kristus itu di dalam hidup pemercaya yang lazimnya kita kenal sebagai karya Roh Kudus. Memakai bahasa Yohanes -- Roh Kuduslah penempelak dosa, pemberi keyakinan akan kebenaran Yesus Kristus, penolong, pensyafaat, pembela, penghibur, dst. Mari syukuri kehadiran dan karya Roh ini di dalam hidup kita. Mari dengan aktif kita imani, ambil, praktikkan semua manfaat karya pengimplementasian keselamatan oleh Roh ini di dalam keseharian kita.
Lalu proses apakah yang harus kita jalani? Dengan bertumpu pada penjelasan Petrus, proses yang harus kita jalani itu adalah sikap dan tindak nyata kita dalam lingkup tiga segi implementasi keselamatan oleh Roh, yaitu -- terhadap anugerah-Nya, terhadap kuat-kuasa-Nya, terhadap panggilan dan janjj-janji-Nya, yang semua ini kita alami dalam relasi mengenal-dikenal Allah. Jelas bahwa pengenalan akan Allah ini adalah inti proses penyelamatan. Keselamatan bukan hal statis tetapi dinamis, keselamatan bukan barang atau status tetapi relasi yang hidup, vital dan dinamis. Bagaimana pengalaman nyata kita tentang keselamatan kini dan kelak bergantung pada kesejatian relasi dan pengenalan kita akan Tuhan, pada seaktif dan sriil apa kita hidup dalam anugerah-Nya, memegangi dan menghayati janji-janji-Nya, mengaktifkan kuat-kuasa-Nya yang dahsyat ke dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Lalu, bagaimana dengan tujuan akhir keselamatan? Dengan akan jadi apa kita kelak? (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar