Rabu, 27 Juni 2018

Takut akan Allah

Takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. -- Matius 10:28

 Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik; dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian, tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, -- sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa-- maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman, terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan, padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada mereka, tidak memakai kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di hadapan Allah.  -- 2 Petrus 1:4-11

Mengapa kita harus memelihara pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus Kristus? Mengapa kita harus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar? Mengapa kita harus terus menerus memerhatikan langkah hidup kita senantiasa ada di dalam jalur yang benar? Mengapa kita harus berjuang agar masuk dari pintu yang sempit dan terus berjalan di jalan yang sempit yang hanya sedikit orang yang akhirnya terpilih dari banyak yang terpanggil? Jawab: karena Allah tidak saja penuh rahmat dan belas kasihan yang mengampuni barangsiapa yang menyambut dan menjunjung tinggi karya keselamatan dari-Nya, tetapi Allah juga adil, kudus, murka dan tidak berbelas kasihan kepada semua yang berontak, tidak setia, tidak memelihara kebenaran-Nya sepanjang hidup mereka.
Nas ini memuat dengan jelas, menggentarkan, menakutkan -- dan memang seharusnya demikian yang terjadi di hati kita -- tentang sifat Allah dan tindakan-Nya kepada dua pihak, yang tidak setia dan yang setia. Nas ini juga dengan tegas dan keras  menekankan bahwa bahkan malaikat yang tadinya mulia, kudus, berbagian dalam berbagai penyelenggaraan ilahi, namun karena berontak -- entah persisnya apa bentuk pemberontakan, sikap mereka dan kapan itu terjadinya -- Tuhan Allah membuang mereka ke neraka, ke tartarus (diterjemahkan di Alkitab Indonesia sebagai gua-gua gelap) yang kegelapannya membelenggu mereka sampai hai penghakiman nanti. Juga di zaman Nuh, di peristiwa Sodom-Gomora Allah dengan tidak segan membinasakan sampai-sampai hampir melenyapkan seisi bumi, karena kekudusan dan keadilan-Nya tetap harus dilaksanakan.
Maka di samping dan sejajar dengan mengamini dan mengimani Allah adalah kasih adanya, penuh rahmat, limpah anugerah, meluap dengan belas kasihan, juga kita harus mengingat baik-baik bahwa Allah adalah api yang menyala-nyala, yang tidak kenal kompromi dengan dosa, dan yang hanya memberlakukan anugerah penyelamatan-Nya bagi yang sungguh bertobat, beriman dan dengan giat mengusahakan pertambahan-pertumbuhan iman menuju kesepadanan dan keserupaan dengan kodrat ilahi. 
Para bidat cenderung menekankan sisi-sisi kebenaran dengan tidak penuh dan seimbang -- Allah terlalu baik, kasih, anugerah sampai menjadi murahan -- ekses, ekstrim, sesat! Allah terlalu kudus, keras, murka, kejam -- sampai menjadi tiran -- lagi-lagi ekses, ekstrim, sesat! Kedua kebenaran tentang Allah dan sikap serta tindakan-Nya ini harus dipegang, dihayati dan diberitakan secara penuh. Itulah kebenaran!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar