Senin, 14 Februari 2011

Harapan ketika Kekuatan Saya Mengandung Kelemahan

Simson
_____________
HAKIM-HAKIM 14-16

PASTI, TAK SEORANG PUN YANG MEMBACA KISAH SIMSON YANG TIDAK BERPIKIR, Ini tragedi. Tragedi adalah penyia-nyiaan hal yang baik, pemborosan potensi, dan Hakim-hakim 14-16 adalah sebuah kisah tragis tentang begitu banyak hal baik yang disia-siakan karena cara Simson membiarkan dirinya main-main dengan kebodohan.
            Meski demikian Simson adalah seorang pahlawan iman. Kita tahu itu karena dalam pasal sebelas Ibrani ia disebut secara spesifik: “Apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi” (Ibr. 11:32). Penulis Ibrani melanjutkan bahwa orang-orang ini “karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing” (33-34). “Telah beroleh kekuatan dalam kelemahan” atau bisa juga diterjemahkan “yang kelemahannya telah berubah menjadi kekuatan” – kekuatan, maksudnya ialah, untuk pelayanan yang tanpa kekuatan itu tidak mungkin dilaksanakan. Itulah yang merupakan kisah kehidupan Simson – yang juga merupakan kisah lebih banyak lagi umat Allah yang tidak sempurna.
            Jadi Simson adalah seorang pahlawan iman. Bahkan, tema sentral dari kisah Simson ialah bahwa Allah telah mengurapi dia untuk melayani sebagai seorang penyelamat. Ketika malaikat Allah mewartakan kelahiran Simson kepada ibunya, malaikat itu berkata bahwa putranya akan “menjadi seorang nazir Allah” (Hkm. 13:7). Maka jadilah ia nazir Allah. Kita baca bahwa ia memimpin dan memerintah Israel sebagai hakimnya selama duapuluh tahun, dan jelas bahwa tindakan-tindakannya melemahkan kendali Filistin atas umat Allah.
            Kisah Simson seperti yang dinarasikan oleh penulis Hakim-hakim, mirip sekali dengan jenis yang Anda baca dalam cerita-cerita seru masa kini: sepanjang kisah penuh perempuan dan perkelahian. Simson benar-benar seorang pribadi mirip Rambo, tetapi ia tidak sepenuhnya harus disalahi untuk hal itu. Kitab Hakim-hakim menceritakan tentang umat yang hidup dalam suatu masyarakat yang permisif, dan suatu kebudayaan permisif wajar akan menghasilkan perilaku sembarangan dan tidak bertanggungjawab. Pada masa kini kita mengenal situasi ini di banyak tempat di dunia. “Masyarakat permisif” adalah julukan tepat untuk kebanyakan peradaban dunia masa kini. Terutama di Barat yang telah memasuki era pascaKristen, seperti dalam zaman Simson, tidak lagi menghargai peraturan-peraturan lama. Setiap orang melakukan apa yang dianggapnya baik (lihat Hkm. 17:6; 21:25). Segala macam perkara liar dilakukan orang masa kini termasuk segala macam penyia-nyiaan kebaikan. Kita harus menyadari bahwa kita hidup dalam era dan tempat yang sangat mungkin menjadi latarbelakang dari segala macam tragedi yang kita saksikan dalam kehidupan Simson, hendaknya kita waspada.
            Hakikat tragedi ialah penyia-nyiaan kebaikan, peniadaan potensi. Penyia-nyiaan adalah deskripsi tepat untuk kehidupan Simson, sebagaimana akan kita periksa di sini. Simson adalah pahlawan aneh, yang bisa sangat menyimpang dan tak mungkin diperbaiki sebagaimana seorang pemuda bandel. Ia dikaruniakan kekuatan jasmani yang dahsyat untuk memerangi Filistin, dan ia sukses mengalahkan mereka. Alkitab berkata bahwa Roh Tuhan datang kepadanya berulang-ulang (Hkm. 13:25; 14:6, 19; 15:14). Di akhir hidupnya Simson berdoa dan diberikan kekuatan untuk meruntuhkan kuil Dagon. Narator mengatakan bahwa saat itu ia membunuh lebih banyak orang Filistin daripada yang pernah ia lakukan sebelumnya (16:30). Kuasa penaklukannya atas orang Filistin adalah benang emas yang merentang sepanjang unsur-unsur kehidupan Simson yang suram. Bersamaan dengan kisah petualangan Simson ini, adalah pengakuan atas kisah sang pemimpin Israel selama dua puluh tahun. Kita hanya dapat menerka apa yang bisa dicapai andaikan tidak terjadi kelemahan seperti itu.

Temukan bagaimana Tuhan Allah mengurus dan memakai Simson dalam Pasal 1 dari Buku Selalu Ada Harapan, karangan James I. Packer. Dapatkan informasi tentang pembelian ke Email: waskitapublishing@gmail.com aau sms / call ke 0812-270-24-870.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar