Kamis, 04 Agustus 2016

Dengan Segenap Kapasitas

Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. -- Ulangan 6:5-7
Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu. Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. -- 2 Timotius 2:7-8

Yang mana dari hal-hal ini penting untuk kita berhasil dalam hidup keseharian, pelayanan, pekerjaan: emosi, imajinasi, doa, rasio, disiplin, komitmen, ketahanan, kekuatan, semangat, atau memori? Dalam hal mengasihi Tuhan yang mana yang utama? Dalam hal berbagi hidup dalam hidup orang lain, yang mana yang utama? Karena pengaruh zaman kini, kita cenderung mengutamakan emosi, imajinasi dan juga memori. Ini reaksi zaman ini terhadap era sebelumnya yang mengutamakan rasio. Abad lalu IQ yang diutamakan, kini E(motional)Q dan S(piritual)Q! Apa kata Tuhan yang menciptakan potensi QQQ... kita manusia? Setiap dan semua kapasitas kita penting, bermakna, berperan baik dalam kerohanian, pelayanan, pekerjaan, lingkup sosial dlsb. Rasio tidak lebih unggul dari emosi, juga sebaliknya. Masing-masing ada peran penting dan harus saling berinteraksi agar hidup kita bertumbuh utuh. Lagi pula setiap dan semua kapasitas dahsyat manusia sudah cemar oleh dosa. Maka selain penting dan perlu, juga bahaya bila dibiarkan lepas tanpa pengudusan darah Yesus dan kendali firman oleh Roh Kudus. Karenanya, perlu: perhatikan, pertimbangkan, ingat, renungkan (kapasitas pikiran dan perasaan) apa yang firman Tuhan (Alkitab) katakan. Juga, perlu ingat, kenang, menyimpan gambaran (kapasitas memori, imajinasi) tentang seluruh hidup Yesus dan apa yang telah Ia buat dalam hidup-mati-bangkit-Nya untuk kita. Berbekalkan ini, kita boleh berhasil dalam hidup.

O Pencipta dan Pengudus Ajaib, terima kasih untuk rasio, emosi, imajinasi, kemauan, kenangan, energi hidup dan semua kapasitas hidup yang Kau ciptakan dan tebus dan kuduskan dalam kami. Tolong kami mengasihi-Mu dan diri sendiri serta sesama dengan seluruh kapasitas dahsyat ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar