Selasa, 06 Juni 2017

Aniaya dan Penyesatan

Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat." Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya--para pembaca hendaklah memperhatikannya--maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya. Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan. Hati-hatilah kamu! Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepada kamu." -- Markus 13:13-23

Rujukan kepada 'Pembinasa keji' dan tentang Yudea menunjuk bahwa nubuat ini adalah tentang kengerian yang terjadi pada Israel di tahun 70 ketika kaisar Roma dan pasukannya menghancur-luluhkan Israel. Tetapi, bisa jadi sebagaimana yang telah terjadi sepanjang sejarah, dari waktu ke waktu terjadi lagi penganiayaan terhadap orang percaya dalam konteks dan bentuk spesifik beragam. Karenanya, ada beberapa janji dan peringatan untuk prinsip hidup kita. Pertama, janji sekaligus syarat: yang bertahan sampai ke akhir akan selamat, Orang percaya harus bertahan dalam imannya, menjadikan penganiayaan sehebat apa pun sebagai kesempatan untuk memperdalam dan memurnikan imannya. Penganiayaan sehebat apapun sementara saja keadaannya sedangkan iman yang bertahan melabuhkan orang percaya kepada keselamatan kekal, Ingat penganiayaan sedahsyat apa pun tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan kekal yang Tuhan sediakan bagi umat-Nya yang tekun dalam iman. Maka, mari kita saling menguatkan dengan kebenaran ini. Juga, ada janji bahwa Tuhan tahu siapa milik-Nya dan tidak akan membiarkan penderitaan berlama-lama melainkan mempersingkatnya supaya yang sungguh selamat benar-benar selamat. Prinsipnya di sini: tanpa salib tidak ada kebangkitan dan kenaikan, demikian juga Tuhan tidak akan memudahkan orang percaya dengan menjauhkan aniaya melainkan Ia akan memurnikan dan menguatkan dalam takaran yang tepat seturut hikmat dan kebaikan-Nya sehingga orang percaya mengalami kemenangan dan pemunian melalui aniaya. Terakhir, orang percaya selalu harus waspada kepada para nabi palsu dan ajaran sesat yang menjanjikan "keselamatan" sementara dengan akibat kehilangan keselamatan kekal, Jangan mudah terkecoh tampilan lahiriah dan manifestasi mukjizat palsu sebab intinya itu bukan dari Tuhan tetapi dari si musuh. Satu-satunya yang dapat memberi kita kekuatan dan ketahanan serta kearifan terhadap aniaya dan penyesatan akhir zaman adalah mengakar dalam Firman, disegarkan oleh hadirat Kristus dalam sakramen, dan diajar-dihibur-diberdaya oleh Roh Kudus.

Tuhan Yesus, Engkau terlebih dulu telah menderita untuk kami dan kini tetap bersama kami dalam berbagai pengalaman nyata kami. Mohon belas kasih-Mu agar kami mengalami-Mu kian nyata apa pun keadaan yang harus kami alami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar