Selasa, 27 Juni 2017

Keluarga jasmani-rohani

Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa... -- Kejadian 6:17-22 (baiknya baca s/d psl. 9)

"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." -- Kisah Rasul 16:31

Masih ingat alasan TUHAN memutuskan untuk memusnahkan manusia zaman Nuh? Ya, pola hidup keluarga mereka: kawin-mawin mengikuti dorongan badani, sampai tidak memedulikan prinsip kesepadanan untuk menjadi generasi yang benar dan menggambarkan Allah. Alasan dan maksud Allah menyelamatkan Nuh adalah agar Nuh-istri, anak-anak dan mantu-mantu mereka menggambarkan Allah dan mewujudkan mandat dari-Nya. Sepanjang Alkitab kita saksikan modus operandi penyelamatan Allah atas manusia itu dilakukan dalam keluarga-keluarga: Dari Abraham di PL sampai ke gereja-gereja rumah di Kisah Rasul. 

Karena pengaruh evangelisasi Barat gereja cenderung individualistis dalam pola penginjilan, pemuridan dan pastoralnya. Dalam sebuah buku penting tentang sukarnya injil mencapai bangsa Jepang diungkap factor persisnya karena individualisme ini. Mereka berkata "Jika dengan menerima Yesus saya (saja) diselamatkan, sementara orangtua, para leluhur saya masuk nereka, lebih baik saya bersama leluhur saya..." Tentu kita tidak dapat menginjili orang yang sudah mati, namun penting dipikirkan pendekatan dan penjangkauan PI, misi, pemuridan, pastoral yang sungguh memperlakukan orang sebagai unit keluarga bukan sebagai sel tunggal yang mandiri. Sampai sekarang masih banyak tempat di penjuru dunia terutama di Asia-Afrika dimana terjadinya pertobatan-baptisan masal yaitu keluarga-keluarga, klan-klan bahkan suku-suku, Di banyak gereja Barat sudah dibiasakan, misalnya, dalam ibadah keluarga duduk bersama dan bukan memisah anak-anak ke kelas SM, Tidak cukup hanya mengadakan bulan keluarga, perlu dipikirkan pendekatan PI-pemuridan-pastoral-pelayanan yang sungguh memperlakukan orang sebagai bagian dari keluarga.

O Tuhan, terima kasih rencana peyelamatan-Mu berlangsung dalam keluarga. Tolong kami orangtua untuk sungguh mendoakan, menginjili dan membimbing generasi baru kami. Tolong sebagai gereja kami diberikan hikmat bagaimana mengekspresikan unit-unit keluarga dalam kegerejaan kami. Tolong agar terwujud hubungan timbal balik antara keluarga hubungan darah kami dan kekeluargaan ilahi kami. Demi darah Yesus yang telah menyatukan kami sebagai keluarga-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar