Kamis, 15 Juni 2017

Tentang Kemarahan

Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. -- Kejadian 3:5-8

Pelajaran tentang marah: 
1. Apabila kita bersalah dan teman/kerabat/Roh melalui firman dan nurani menegur kita -- bagaimana respons tepat kita seharusnya?
2. Apabila ada kesalahan yang melanggar nilai-nilai kebenaran dan membahayakan kemanusiaan dilakukan oleh orang yang dalam lingkup relasi serta tangungjawab kita -- bagaimanakah harusnya sikap dan tindakan kita?
3. Dalam situasi dan karena hal apa biasanya kita cenderung (mudah) marah? Benarkah itu? Bagaimanakah sebaiknya?
4. Dalam situasi dan karena hal apa biasanya kita cenderung tidak (mau) marah padahal harusnya marah? Benarkah itu? Bagaimana sebaiknya?
5. Apa pelajaran dan model yang kita dapat dari Allah, Yesus, para nabi, para rasul tentang: a) alasan marah, b) objek marah, c) tujuan marah dan d) cara marah?

Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki (perempuan juga) berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan. -- 1 Timotius 2:8



Tidak ada komentar:

Posting Komentar