Sabtu, 12 November 2011

Hidup Rohani

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Yohanes 15:4


Gaya hidup sekuler, kolektif, mekanis, urban dari masyarakat modern yang makin hari makin cepat dan makin terserap ke dalam berbagai perhatian, telah membuat pemupukan hidup kerohanian menjadi makin sukar untuk dilakukan. Untuk memprioritaskan doa, seperti yang dilakukan oleh tak terbilang banyaknya orang Kristen masa lampau di dalam maupun di luar biara, semakin sukar dilakukan dalam dunia yang menuntut kaki-kaki Anda bergerak cepat dan tidak boleh diam. Dan jika Anda berusaha melakukannya, orang lain akan menganggap Anda eksentrik, sebab masa kini yang “in” adalah gaya hidup aktif, sedangkan gaya hidup tenang dianggap “out.”

            Bahwa masa kini terjadi kelaparan meluas akan keintiman, kehangatan, dan afeksi dalam persekutuan dengan Allah, terlihat jelas dari pembaruan perhatian pada tulisan-tulisan segi pengalaman kaum Puritan dan dari tradisi doa kontemplatif yang diperkenalkan oleh orang semacam Thomas Merton. Tetapi konsep bahwa kehidupan Kristen adalah hiruk-pikuk yang dikuduskan masih mendominasi. Akibatnya, aspek pengalaman kekudusan Kristen masih bagaikan buku tertutup.

            Mengapa? Sebagian karena sikap tak peduli terhadap doktrin, yang terkadang dalam bentuk ekstrim membuka diri kepada sikap fanatik dan antinomian; sebagian lagi karena dianggap bahwa devosi injili sangat berorientasi pada mendengarkan Allah bicara dalam Alkitab dan di luar itu selalu dicurigai. Faktanya jelas kebanyakan orang Kristen alkitabiah masa kini, meski kuat di hal-hal lain tetapi dalam kehidupan batiniah cenderung lemah.

Ambil cukup waktu untuk memikirkan arti dan implikasi teks hari ini.

Tuhan, tunjukkan sikap keliruku dalam hal ini dan tolongku meninggalkannya.

Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr James I. Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar