Jumat, 11 November 2011

Kekuatan dalam Kelemahan

Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roma 8:26


Mudah sekali kita merasa takut bahwa keadaan sekitar kita akan menjadi terlalu berat untuk kita – sampai kita mungkin akan gagal mengatasinya sebagai orang Kristen. Jawab Paulus ialah bahwa Roh menolong kita dalam kelemahan kita. Dalam doa berulang kali kita mengalami pengetahuan dan perasaan butuh dan ingin memberitahukan Allah tentang hal itu, tetapi kita mendapatkan entah perkataan itu sama sekali tidak keluar atau perkataan yang kita ucapkan sama sekali tidak menampung apa yang sesungguhnya ada dalam hati kita. Pengalaman seperti itu dapat sangat menekan dan membuat frustrasi.

            Pada saat-saat seperti itu kita perlu mengingat bahwa “Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (26) – secara harfiah, “keluh kesah yang tak dapat diungkapkan.” Dia yang awalnya membangkitkan di dalam kita hasrat untuk berdoa tentang semua kebutuhan itu, dan ketika kita kehabisan kata-kata, Ia bersyafaat untuk orang-orang kudus sesuai kehendak Allah” (27). Jadi kita tak perlu berpikir: Karena saya tidak sanggup berdoa tentang hal ini sebagaimana seharusnya dan yang diinginkan, saya harus menghadapi masalah. Sebaliknya kita harus merasa yakin bahwa Tuhan akan mendengar perkataan Roh Kudus yang Ia doakan dalam hati kita. Jadi kita boleh mengharapkan untuk menerima semua pertolongan yang kita butuhkan untuk mengatasi setiap situasi, walaupun kita lemah. Doa telah dipanjatkan demi kita, dan doa itu akan dijawab.


Pelajari Roma 8:26-27 dan ingat perkataan ini tiap kali Anda dibanjiri oleh kebutuhan dan tekanan dan kecewa oleh fakta kelemahan serta ketidakpadanan doa-doa Anda sendiri.

Bapa, tuliskan kebenaran ini di hatiku dan tolongku tiap hari berdoa sampai batasku dan lebih darinya melalui kuasa Roh Kudus-Mu.

Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr James I. Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar