Senin, 28 November 2011

Ketaatan

Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.
Yesaya 1:29

Memang ada yang disebut sifat manusia, kemanusiaan sejati dan pemenuhan diri, dan bahwa kemanusiaan sejati adalah kebebasan sejati. Tetapi kebebasan menuntut otoritas eksternal yang memadai, jika tidak hidup kita tidak akan terintegrasi. Tanpa prinsip otoritas eksternal semua orang akan menjadi Legion, sebab mereka banyak: seribu macam hasrat berbeda yang menariknya ke segala arah, dan ia akan menjalani hidup dengan perhatian terbagi-bagi. Ia tidak memiliki kriteria untuk menentukan prioritas; ia tidak cukup kenal diri sendiri untuk mengetahui apa yang sesungguhnya ia inginkan, dan terus menerus kecewa sebab kesukaan yang diharapkan berubah jadi debu di tangannya. Ia hidup dalam era nihilisme, suatu penyangkalan akan adanya nilai dalam segala sesuatu.

            Manusia boleh terkesan berani (sebab harus hidup dalam dunia penuh bahaya) tetapi tak pernah merasa berarti dan puas. Yang biasa disebut kebebasan tak lain adalah belenggu kepada diri sendiri dan ia tak pernah mengerti paradoks bahwa kebebasan sejati didapat di bawah ketundukan kepada otoritas. Bahkan hanya ada satu prinsip yang memberikan kebebasan yaitu penerimaan akan aturan sang Pencipta dan melalui Tuhan kita Yesus Kristus, dan aturan itu dilakukan melalui Alkitab.

            Jadi Kekristenan adalah kemanusiaan paling sejati sebab ia membawa kita ke bawah otoritas yang sepenuhnya cocok dengan sifat manusia dan membawa kepada keutuhan, serta kepuasan. Ketika mengusulkan injil kita harus fokus perhatian pada Yesus Kristus yang adalah otoritas Allah, hukum taurat, injil dan keselamatan dalam manusia. Injil memanggil bukan atas dasar Kekristenan sebagai suatu sistem tetapi atas diri Anak, dan otoritas dasar injil ialah pengaturan pribadi atas kehidupan kita melalui Firman, sebagai Juruselamat dan Tuhan kita yang benar.

Apakah aku memiliki sikap taat kepada otoritas Allah?

Tuhan, aku memiliki keinginan untuk taat, namun tampaknya aku tidak sungguh menikmati hidup. Tunjukkanlah jika ada sesuatu yang harus kulakukan agar janji-Mu itu terpenuhi dalam hidupku.

Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr James I. Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar