Selasa, 08 November 2011

Senjata Allah (1)

Berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.                          
Efesus 6:14-15


Ikat pinggang yang kuat adalah perlengkapan penting untuk prajurit. Prajurit Kristen pun harus memiliki ikat pinggang yang baik – ikat pinggang kebenaran. Dengan “kebenaran” Paulus maksudkan “kebenaran ilahi yang diketahui sebagai pembimbing untuk hidup.” Orang Kristen yang tidak tahu kebenaran adalah orang yang rentan. Kita harus kenal Alkitab kita dan jelas tentang karya, kehendak, dan jalan-jalan Allah, atau kita akan gagal dalam perang rohani.

            Kedua, kita harus mengenakan baju zirah perbuatan benar. Baju zirah melindungi organ-organ vital paru-paru dan jantung. Kehidupan benar ialah kekudusan praktis dan ketaatan keseharian. Orang dengan integritas sadar yang siap penuh bagi Allah dan kebaikan serta tidak kompromi adalah orang yang mengenakan baju zirah kebenaran. Baju zirah melindunginya dari semua siasat Iblis untuk menimbulkan kekalahan moral, bencana, dan keputusasaan.

            Lalu sepatu. Paulus meminta agar kaki kita mengenakan perlengkapan kesediaan manuver yang disediakan oleh injil damai sejahtera. Kesanggupan untuk menghadapi rongrongan Iblis dan seringkali juga usulnya yang melemahkan datang dari mengenal kedamaian Kristus – yaitu pengampunan, penerimaan diri, kepuasan, dan ketenangan hati yang mengalir kepada kita melalui injil. Jika kita tidak tahu bahwa kita ada dalam damai dengan Allah, Iblis akan sanggup berkata, “Lihat betapa kacaunya hidupmu. Allah tak akan menerimamu.” Atau “Lihat kesusahan yang datang menimpamu. Kamu tidak akan bertahan,” dan kita tidak memiliki jawaban. Tetapi jika kita telah datang sebagai orang berdosa ke Yesus dan menerima karunia damai-Nya, kita dapat bertahan terhadap Iblis dan melempar tuduhan dan sindirannya balik ke mukanya.



Pikirkan lebih jauh apa arti diperlengkapi dengan kebenaran, kehidupan benar, dan injil damai sejahtera.

Tuhan, aku datang kepadamu karena adanya kekurangan dalam wilayah hidupku ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar