Jumat, 13 April 2018

Umat Sakramental

Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. -- Ibrani 1:3-4

Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya! -- Mazmur 22:26-27

Mesias yang menang yang dengan mengalami sengsara dan maut menyatakan bahwa kuasa hidup dari YHWH sanggup mematikan kuasa maut. kini menyampaikan pujian syukur, memberikan persembahan penggenapan nazar kepada sang sumber hidup, YHWH. Dalam Perjanjian Lama kita mengenal beberapa jenis korban persembahan -- korban karena salah dan dosa, korban syukur dan ritual yang menyatakan pemeliharaan TUHAN yang berkelanjutan untuk umat-Nya. Yang diberikan kelayakan untuk menyampaikan korban-korban umat kepada TUHAN adalah Imam Besar. Sang Mesias sekaligus menjadi korban dan Imam Besar Agung -- Ia adalah korban karena dosa dan salah bagi kita, Ia adalah penjamin pemeliharaan Allah sepanjang hidup kita dan Ia kini menjadi pemimpin umat yang besar yang tersebar di seluruh dunia terdiri dari banyak bangsa, suku, klan, keluarga, bahasa sepanjang 20 abad sampai kesudahannya nanti -- Ia menjadi Imam-Nabi-Raja Besar Agung yang memimpin semua umat tebusan-Nya yaitu jemaah yang besar untuk memuji-muji YHWH.
Umat tebusan-Nya memiliki ciri seperti sang Mesias Penebus -- takut akan TUHAN, rendah hati, mencari TUHAN sepanjang hidup dan memiliki hati yang hidup selamanya (untuk YHWH). Seruan pujian mesianis nas ini untuk YHWH juga merupakan undangan untuk semua yang mau percaya kepada-Nya untuk datang ke mezbah persembahan dan makan bersama hidangan yang tersedia karena pengorbanan hidup-Nya. Itu kita rayakan dalam sakramen Perjamuan Kudus di mana dalam iman dengan makan roti dan minum anggur kita duduk sehidangan dengan Yesus Kristus yang di surga. Dan ini memungkinkan kita menghidupi kehidupan yang juga sakramental sifatnya -- kehadiran Allah mewujud nyata dalam keseharian kita -- persekutuan hidup yang mesianis. Puji Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar